eTrading’s Market Flash Þ US : Dow Jones Industrial Average -0.05%
News Highlight
Economic & Industrial News
Þ Economic: Bea Cukai berhasil raih penerimaan Rp41,46 triliun
Þ Banking: BI minta bank lebih ekspansif di KTI
Þ Economic: Pemulihan Ekonomi Berisiko Jika Stimulus Tidak Dipangkas
Þ Economic: Larangan Kretek AS Tekan Devisa RI
Þ Economic: Surplus, IdBC Disiapkan Jadi Mitra Utama Genjot Ekonomi RI- Dubai
Þ Vietnam: Perbankan Vietnam Serentak Turunkan Bunga di Juli 2010
Þ Japan: Mei, Penjualan Ritel Jepang Hanya Tumbuh 2,8%
Þ Economic: G20 Adopsi Dorongan Stimulus Fiskal dan Pengurangan Defisit
Þ Japan: Tingkat pengangguran meningkat, menjadi 5.2% di bulan Mei
Þ Economic: Pinjaman Eropa Tumbuh Pesat
Þ Economic: AS Salurkan US$165 Juta
Þ Energy: OPEC: Harga Minyak dalam Kondisi Nyaman
Corporate News
Þ BBRI: Sebulan, Dana Nasabah BRI Naik Rp30 Triliun
Þ TLKM: Pelanggan Flexi kuartal I/2010 naik 17,7%
Þ TMAS: TMAS Beli Kapal Baru 6,5 Juta Dolar
Þ DSSA: Dian Swastika Akuisisi Perusahaan Batubara
Þ DUTI: DUTI Dapat Peringkat BBB
Þ KBLV: Investasi Wimax Telan 350 Juta Dolar
Þ BEKS: BI Belum Terima Permohonan Right Issue
Þ SMAR: SMART bantah tudingan Greenpeace soal lingkungan
Þ MNCN: MNC Siap Terbitkan Obligasi US$ 300-400 Juta
Þ KARK: Fokus ke Tambang, KARK Divestasi 2 Perusahaan Properti
Þ INTD: Pendapatan Mei Rp33 miliar
Þ HEXA: Laba Per Maret Terbang 455,14%
Þ BBTN: Bakal Lunasi Obligasi Rp750 Miliar
Þ BCIC: 5 Investor Asing Incar Bank Mutiara
Þ DEWA: Garap Proyek US$250 Juta
Þ MAYA: Bank Mayapada Ajak Zurich Insurance Serap Rights Issue
Corporate Action
Þ Hari ini (29/6), cum date rights issue Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP) Rasio 3(new) : 10(old) Rp 100 Ex date (30 Jun 2010)
Þ Hari ini (29/6), cum dividen tunai Supreme Cable Manufacturing Co (SCCO) Rp 30 per saham Ex date (30 Jun 2010)
Þ Hari ini (29/6), cum dividen tunai Sampoerna Agro Tbk (SGRO) Rp 45 per saham Ex date (30 Jun 2010)
Þ Hari ini (29/6), cum dividen tunai Sepatu Bata Tbk (BATA) Rp 1.070 per saham Ex date (30 Jun 2010)
Technical Picks
Þ GZCO (340) – Trading Buy
Þ BSDE (730) – Buy on Weakness
Þ PGAS (3925) – Trading Buy
Þ ASII (48100) - Trading Buy
CLICK HERE TO VIEW FULL REPORT
Market Flash
Dow Jones: Pasar saham US melemah membuat indeks Standard & Poor's 500 turun selama 5 hari yang diakibatkan penurunan minyak dan harga metal yang mengakibatkan turunnya sektor komoditas. Exxon Mobil Corp. turun 1.1% setelah harga minyak jatuh dari titik tertinggi dalam 7 minggu. Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc turun 2.9%. Altria Group Inc. naik 3.3% sedangkan Sprint Nextel Corp. naik 6.2%. Indeks Standard & Poor's 500 (-0.2%) ke 1,074.57. Dow Jones Industrial Average (-0.05%) ke 10,138.52.
Regional : Bursa saham Asia menguat, dipimpin oleh perusahaan telekomunikasi dan keuangan. Tokio Marine Holdings Inc (+1.7%) setelah perusahaan mengatakan akan melakukan buy back saham. Nippon Telegraph & Telephone Co (+1.2%) setelah surat kabar Nikkei mengatakan unit NTT Finance Corp miliknya diperkirakan akan mencatatkan laba operasional pertamanya dalam 3 tahun. Nikkei 225 (+0.4%) 9,733 Kospi (+0.06%) 1,733 S&P/ASX 200 (+0.3%) 4,399 STI (+0.34%) 2879
Commodity: Harga minyak mentah turun untuk hari kedua di New York menyusul munculnya skeptimisme bahwa produksi minyak di Teluk Meksiko akan terganggu oleh badai tropis di kawasan tersebut. Harga minyak jatuh dari posisi tertinggi selama 7 pekan kemarin dipicu oleh prediksi cuaca AS bahwa badai tropis Alex akan bergerak ke arah selatan Teluk dan akan menyebabkan kawasan Meksiko dilandan angin topan pada 1 Juli. Kelompok 20 pemimpin menanggapi krisis hutang Eropa pada KTT akhir pekan di Toronto dengan target pengurangan defisit. WTI Crude (-0.1%) $78.2/barrel, Gold 100 (+0.1%) USD 1,240/t oz, CPO (-0.2%) RM 2,467/MT, Nickel (+4.6%) USD 20,650/MT, Tin (+0.7%) USD 18,250/MT.
Economic & Industrial News
Economic: Bea Cukai berhasil raih penerimaan Rp41,46 triliun
Kendati pungutan ekspor atau bea keluar masih jauh dari harapan, secara keseluruhan total penerimaan negara yang berhasil dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sudah mencapai Rp41,46 triliun atau 51,94%. Data tertulis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mencatat realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai tersebut jika mengacu pada target rata-rata per 23 Juni sudah mencapai 108,4% atau mengalami surplus sebesar Rp3,21 triliun. DJBC melaporkan setoran bea masuk dalam periode yang sama sudah mencapai Rp8,97 triliun atau 59,43% dari target Rp15,1 triliun dalam APBN-P 2010.(bisnis/yc)
Banking: BI minta bank lebih ekspansif di KTI
Bank Indonesia meminta kalangan perbankan lebih agresif menyalurkan kredit di kawasan timur Indonesia guna mempercepat upaya mencapai kesetaraan ekonomi dengan wilayah barat. Deputi Gubernur BI Ardhayadi Mitroatmodjo mengatakan bank sentral akan menjajaki penerbitan peraturan yang memberi insentif bagi bank untuk berekspansi di KTI. Di sisi lain, peran BI sebagai sumber informasi mengenai potensi KTI akan diperkuat.(bisnis/yc)
Economic: Pemulihan Ekonomi Berisiko Jika Stimulus Tidak Dipangkas
Bank for International Settlements memperingatkan pada Senin bahwa pemulihan ekonomi pada risiko sakit
lagi jika program-program stimulus pemerintah tidak dikurangi drastis. Dalam laporan tahunannya, badan bank sentral global itu menyerukan untuk "segera" mengambil langkah-langkah untuk mengurangi defisit anggaran dan akumulasi utang dalam "beberapa industri negara". "Kombinasi dari kelemahan yang tersisa dalam sistem keuangan dan sisi pengaruh perawatan intensif berkelanjutan mengancam untuk mengirim pasien ke kambuh kembali dan merusak upaya reformasi," laporan itu menggarisbawahi. "Dukungan Makroekonomi ada batasnya," tulis laporan BIS.(A026/A038) (Antara/AA)
Economic: Larangan Kretek AS Tekan Devisa RI
Larangan ekspor rokok kretek ke Amerika Serikat yang berlaku sejak September 2009 berpotensi besar mengurangi perolehan devisa dari ekspor produk yang pada 2009 menyumbang 6,451 juta dollar AS itu. Data Bea Cukai menunjukkan, data ekspor hasil tembakau berupa Sigaret Kretek Mesin (SKM) ke AS tahun 2008 sebanyak 298.932.400 batang atau 6,662 juta dollar AS, dan tahun 2009 (sampai Agustus 2009) sebanyak 267.308.800 batang atau 6,451 juta dollar AS. Adapun data pada tahun 2010 tidak tercatat atau nihil.(kompas/yc).
Economic: Surplus, IdBC Disiapkan Jadi Mitra Utama Genjot Ekonomi RI- Dubai
Volume perdagangan RI-Dubai mencapai US$1,6 miliar. Volume ini akan terus digenjot untuk makin meningkatkan kerjasama ekonomi, dengan menjadikan Indonesian Business Council (IdBC) sebagai salah satu mitra utama. Hadir antara lain perwakilan dari Garuda Indonesia , kantor perwakilan bersama PTPN, Beglobal Food, KPB Nusantara, BNI46, BCA, dan 25 perusahaan lainnya serta para profesional Indonesia di Dubai. (Detik/nlt)
Vietnam: Perbankan Vietnam Serentak Turunkan Bunga di Juli 2010
Perbankan Vietnam bakal serentak menurunkan bunga kredit mulai Juli 2010. Penurunan suku bunga kredit tersebut bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor riil sehingga target pertumbuhan ekonomi 6,5% pada tahun 2010 ini bisa tercapai. Bank sentral Vietnam alias State Bank of Vietnam mengungkapkan, bank-bank terkemuka siap memangkas bunga kredit dari level 13% saat ini menjadi 12% - 12,5% pada Juli nanti. (Kontan/nlt)
Japan: Mei, Penjualan Ritel Jepang Hanya Tumbuh 2,8%
Pertumbuhan penjualan ritel Jepang di Mei 2010 melambat ke level paling rendah sejak awal tahun. Kondisi tersebut menunjukkan sudah memudarnya efek stimulus pemerintah berupa insentif pembelian mobil dan barang kebutuhan rumah tangga. Kementerian Perdagangan Jepang, Senin (28/6) mengungkapkan, penjualan ritel di Mei meningkat 2,8% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini lebih lambat dari nilai tengah prediksi 14 ekonom yang disurvei Bloomberg yang sebesar 4,8%. Bahkan, untuk periode bulanan, penjualan ritel Mei turun 2% dari posisi April 2010. Penurunan ini merupakan yang terbesar dalam lima tahun terakhir. (Kontan/nlt).
Economic: G20 Adopsi Dorongan Stimulus Fiskal dan Pengurangan Defisit
KTT G20 Toronto, Kanada menghasilkan 'Komunike Toronto'. Dalam komunike itu dijelaskan mengenai upaya untuk memulihkan krisis global. Dua pendapat yang sebelumnya menjadi pro kontra sama-sama diadopsi. Bagi anggota G 20, tetap bisa melakukan stimulus fiskal dan bisa juga melakukan pengurangan defisit. Dalam KTT G20 di Toronto, sudah ditetapkan bagi negara yang masih melakukan stimulus fiskal agar ketersediaan lapangan kerja terjaga dan meningkatnya ekonomi bagi kaum miskin, maka hal itu tetap dibenarkan. (Detik/nlt)
Japan: Tingkat pengangguran meningkat, menjadi 5.2% di bulan Mei
Tingkat pengangguran (Unemploment Rate) di bulan Mei naik 5.2% s.a., menurut keterangan Menteri Dalam
Negeri dan Komunikasi selasa (29/06) pagi ini. Hasil tersebut lebih tinggi dari estimasi yang diberikan oleh analis yaitu 5%, dimana pada bulan April berada pada level 5.1%. (RTTNews,bsms)
Economic: Pinjaman Eropa Tumbuh Pesat
Laju pertumbuhan pinjaman rumah tangga dan perusahaan di Eropa selama Mei 2010 lebih cepat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya setelah terjadi percepatan pertumbuhan ekonomi. Pinjaman ke sektor swasta naik 0,2% dibandingkan dengan angka Mei 2009, sedangkan April, pertumbuhan pinjaman tahunan mencapai 0,1%, tulis laporan Bank Sentral Eropa (ECB) kemarin.(bisnis/yc).
Economic: AS Salurkan US$165 Juta
Presiden AS Barack Obama berjanji akan menyalurkan pendanaan sebesar US$165 juta selama 5 tahun untuk pengembangan program kerja sama bidang pendidikan. Obama menyebutkan program itu meliputi pengembangan program Fullbright, Community College Initiative, dan program pertukaran lainnya yang disponsori oleh Departemen Luar Negeri As.(bisnis/yc)
Energy: OPEC: Harga Minyak dalam Kondisi Nyaman
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan, harga minyak saat ini masih dalam kondisi “nyaman” bagi produsen. Untuk itu,OPEC tidak akan mengubah kebijakan produksi minyak meski terjadi musibah tumpahan minyak di Teluk Meksiko. (okezone/ev).
Corporate news
BBRI: Sebulan, Dana Nasabah BRI Naik Rp30 Triliun
Dana nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengalami kenaikan Rp30,06 triliun dari Rp1.999 triliun pada April 2010 menjadi Rp2.029,22 triliun pada 31 Mei 2010. Kenaikan itu terjadi pada produk tabungan sebesar Rp17,38 triliun, menyusul giro senilai Rp11,62 triliun. Sementara itu, kenaikan pada produk-produk lainnya relatif kecil yaitu deposito hanya Rp0,69 triliun, sertifikat deposito naik Rp0,02 triliun, dan simpanan lainnya meningkat Rp0,35 triliun. Sekretaris Perusahaan BRI, Muhamad Ali, mengatakan BRI akan terus mengejar dana murah dari tabungan. (vivanews/yc)
TLKM: Pelanggan Flexi kuartal I/2010 naik 17,7%
Flexi, layanan fixed wireless access (FWA) dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), mencatat jumlah pelanggan 15,9 juta pada kuartal I/2010, tumbuh 17,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 13,5 juta pelanggan. VP Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengatakan pertumbuhan tersebut didukung oleh 5.543 unit BTS (base transceiver station) yang melayani lebih dari 370 kota di Indonesia.(bisnis/yc)
TMAS: TMAS Beli Kapal Baru 6,5 Juta Dolar
Perusahaan jasa transportasi laut PT Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) akan membeli 9 unit kapal baru senilai 6,5 juta dolar AS dengan pendanaan diantaranya dari penjualan kapal bekas tahun lalu senilai Rp20 miliar. Direktur Utama TMAS, Harto Khusumo, di Jakarta Senin mengatakan, perseroan baru membayar uang muka pembelian sebesar 30 persen dari total harga pembelian. "Untuk itu kami optimis, di akhir tahun ini akan ada peningkatan pertumbuhan pendapatan menjadi sebesar Rp1 triliun atau meningkat 10 persen dari jumlah pendapatan tahun lalu. Sehingga dengan adanya penambahan ke 9 kapal tersebut diharapkan akan ada dampak positif ke laba," katanya. Sementara itu dalam RUPS perseroan yang berlangsung di Jakarta Senin diputuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2009. Harto mengatakan perseroan tidak membagikan deviden dikarenakan penurunan pendapatan yang didapat pada tahun lalu. (Antara/AA)
DSSA: Dian Swastika Akuisisi Perusahaan Batubara
PT Dian Swastika Sentosa Tbk melalui anak usahanya telah melakukan akuisisi perusahaan tambang batubara yang mempunyai konsesi tambang di Sumatera. Dalam siaran pers yang diterima Senin disebutkan DSSA merupakan perusahaan yang bergerak dibidang energy dan infrastruktur serta memiliki investasi di bidang pertambangan batu bara melalui PT Bumi Kencana Eka Sakti (BKES) yang memiliki beberapa konsesi pertambangan batu bara di Sumatera dan Kalimantan . Pada tahun 2010, DSSA melalui anak perusahaan juga telah melakukan pengambilalihan perusahaan tambang yang memiliki konsesi pertambangan batu bara di Sumatera. Pengambilalihan perusahaan tambang tersebut merupakan langkah strategis DSSA dalam mengembangkan bisnis pertambangan, sejalan dengan rencana bisnis jangka panjang DSSA yang akan lebih fokus di bidang energi. Sementara itu dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan yang berlangsung di Jakarta Senin diputuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2009.(Antara/AA)
DUTI: DUTI Dapat Peringkat BBB
Lembaga pemeringkat efek indonesia (Pefindo) menetapkan kembali peringkat BBB untuk PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) dan obligasi V/2007 dengan prospek stabil. Dalam siaran pers Pefindo Senin disebutkan peringkat didukung oleh struktur permodalan perusahaan yang konservatif dan diversifikasi serta opersional yang sedikit di atas rata-rata. Namun, peringkat dibatasi oleh posisi pasar perusahaan yang melemah dan tingkat profitabilitas yang rata-rata. DUTI bergerak di bidang properti dan merupakan anak perusahaan Sinarmas, salah satu kelompok usaha yang terbesar dan paling terdiversifikasi. Perusahaan telah mengembangkan berbagai macam proyek seperti perumahan, pusat perdagangan, perkantoran, dan hotel. Komposisi kepemilikan saham perseroan per 31 Maret 2010, yakni PT Ekacentra Usahamaju dengan kepemilikan saham sebesar 50,4 persen, PT Paraga Artamida 34,9 persen dan publik 14,7 persen.(Antara/AA)
KBLV: Investasi Wimax Telan 350 Juta Dolar
Serius dengan pengembangan tekonologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax), PT First Media Tbk menggelontorkan dana sebesar 350 juta dollar AS untuk pengembangan layanan internet nirkabel berkecepatan tinggi tersebut. Dana tersebut akan digunakan dalam pengembangan merek produk Sitra hingga sepuluh tahun ke depan. Presiden Direktur First Media Hengkie Liwanto menyatakan, dana tersebut akan dikeluarkan secara bertahap. Hingga pertengahan tahun ini, duit yang dikeluarkan telah mencapai 50 juta dollar.(kompas/yc)
BEKS: BI Belum Terima Permohonan Right Issue
PT Bank Eksekutif Tbk tampaknya serius akan menerbitkan saham baru alias right issue senilai Rp 512,25 miliar. Namun hingga saat ini, Bank Indonesia (BI) masih belum menerima permohonan aksi korporasi bank milik keluarga Widjaja ini. Menurut rencana yang tertuang dalam prospektus, Bank Eksekutif akan menerbitkan 5,12 miliar saham baru dengan HMETD (hak memesan efek terlebih dahulu) pada harga Rp 100 per saham . Bank Eksekutif akan menggunakan dana right issue untuk ekspansi kredit (84%) dan menambah jaringan kantor cabang (12%). Sisanya, sebesar 4% dari dana right issue akan digunakan untuk pengembangan teknologi informasi. (Kontan/nlt)
SMAR: SMART bantah tudingan Greenpeace soal lingkungan
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) membantah tuduhan Greenpeace sebagai perusahaan sawit yang telah melakukan pengerusakan lingkungan. Menurut Direktur Utama PT SMART, SMART merupakan perseroan yang bertanggung jawab dan berkomitmen penuh untuk memproduksi minyak kelapa sawit yang lestari. Bahkan, tambah Daud, dalam rangka melestarikan lahan dengan stok karbon tinggi, SMART berkomitmen untuk tidak membudidayakan tanaman kelapa sawit di atas lahan gambut, hutan primer atau membuka lahan yang memiliki nilai konservasi tinggi.(bisnis/yc)
MNCN: MNC Siap Terbitkan Obligasi US$ 300-400 Juta
Obligasi PT Media Citra Nusantara Tbk (MNC) senilai US$ 300-400 juta akan meluncur di triwulan IV-2010. Perseroan telah menunjuk Morgan Stanley dan Standard Chartered sebagai penjamin emisi. Perseroan telah menunjuk Morgan Stanley dan Standard Chartered sebagai penjamin emisi. Hary optimistis surat utangnya akan diserap oleh pasar mesti krisis di Eropa belum mereda. (Detik/nlt)
KARK: Fokus ke Tambang, KARK Divestasi 2 Perusahaan Properti
PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK) bakal memfokuskan diri ke bisnis pertambangan umum. Karena itu, perseroan akan melakukan divestasi atas dua perusahaan propertinya. Jika bisnis propertinya yang selama ini dikelola oleh dua anak usahanya, PT Lembang Seni Rejeki dan PT Elok Asri Indah Permai tidak pernah mengkontribusikan pemasukan kepada perseroan. (okezone/ev).
INTD: Pendapatan Mei Rp33 miliar
PT Inter Delta Tbk, distributor peralatan cetak dan kertas foto merek Kodak, membukukan pendapatan hingga Mei 2010 senilai Rp33 miliar, sama seperti periode yang sama tahun lalu. Demi meningkatkan pos pendapatannya tahun ini, perseroan akan menggenjot divisi penjualan film layar lebar 35 milimeter. Direktur Utama Inter Delta Hasan Efendi Liem berharap penjualan dari divisi film layar lebar 35 milimeter bisa menyumbang hingga 51% dari total pendapatan tahun ini. (Bisnis/nlt).
HEXA: Laba Per Maret Terbang 455,14%
Laba bersih PT Hexindo Adiperkasa Tbk, distributor alat-alat berat merek Hitachi , melejit 455,14% dari US$6,13 juta pada akhir Maret 2009 menjadi US$34,03 juta. Laba bersih per saham naik menjadi US$0,04 per lembar saham dari US$0,01 per lembar saham pada akhir Maret 2009. Dalam laporan keuangan yang hari ini diserahkan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia terlihat penghasilan bersih perseroan juga tumbuh sebesar 574,16% dari US$50,61 juta pada akhir Maret tahun lalu menjadi US$341,19 juta. Laba usaha perseroan juga meningkat 371,32% dari dari US$10,39 juta pada akhir Maret 2009 menjadi US$48,97 juta. (Bisnis/nlt)
BBTN: Bakal Lunasi Obligasi Rp750 Miliar
PT Bank Tabungan Negara Tbk akan melunasi obligasi senilai Rp750 miliar yang akan jatuh tempo pada 6 pekan depan. Dana pelunasan obligasi itu berasal dari kas internal perseroan. Hingga akhir Maret 2010 jumlah aset perseroan mencapai Rp56,16 triliun. Sementara itu ekuitas perseroan sebesar Rp5,49 triliun. (investor/nlt)
BCIC: 5 Investor Asing Incar Bank Mutiara
Lima inbvestor asing telah menyatakan minatnya untuk membeli PT Bank Mutiara Tbk. Namun, kelima pemodal itu belum sampai pada proses uji tuntas (due diligence) atau meneken nota kesepahaman (MoU). Sebagai pemegang saham Bank Mutiara, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga kini belum siap melego bank tersebut. Per Desemeber 2009, total aset Bank Mutiara mencapai Rp7,6 triliun, naik 35,4% dari tahun yang sebelumnya sebesar Rp5,6 triliun (Investor/nlt)
DEWA: Garap Proyek US$250 Juta
PT Darma Henwa Tbk (DEWA) memproyeksikan tahun ini dapat mengerjakan proyek jasa pertambnagan batubara senilai US$250 juta atau sekitar Rp2,3 triliun. Angka tersebut adalah sebagian dari kontrak perseroan senilai US$4,7 miliar hingga 2020. Pendapatan DEWA sepanjang Januari-Maret 2010 turun 18,40% dari US$54,8 juta menjadi US$44,78. (Investor/nlt)
MAYA: Bank Mayapada Ajak Zurich Insurance Serap Rights Issue
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) berharap Zurich Insurance Indonesia akan ikut menyerap saham baru dengan HMETD yang akan diterbitkan perseroan senilai Rp 400-500 miliar. (detik/gps)