Kamis, 26 Agustus 2010

• Market Prediction

Pada perdagangan hari kamis IHSG ditutup menguat 6.2 point (+0.22%) jika kita lihat IHSG membentuk pola spinning top lagi dan memerlukan konfirmasi pada perdagangan hari ini dan jika kita lihat dari RSI dan Stochastic terlihat bahwa IHSG pada saat ini telah berada dalam area overbought dan rentan terhadap profit taking, dan pada hari kamis asing melakukan net buy sebesar 30 milliar, pada hari ini IHSG berada dalam kisaran 3100 – 3167 dan saham- saham yang dapat diperhatikan pada hari ini antara lain LSIP, GZCO, SMGR dan TLKM

• News & Analysis

PTBA : Siap Akuisisi Tambang Rp3,9 Triliun

INDF : Bukukan Laba Bersih Tumbuh 76,4 Persen

RINA : BEI Panggil Katarina Soal Manipulasi Laporan keuangan dan Dana IPO

PTPP : Garap pembangkit kawasan industri Pulau Gadung dan 3(tiga) Proyek Rp390 Miliar

• Economic & Strategy

Awal Agustus, APBN Masih Surplus Rp 40 Triliun

BI: Uang Para Investor Mengalir ke Indonesia

• Chart in Focus

TLKM (Trading Buy) LSIP (BoW)

SGRO (Trading Buy) SMGR (Trading Buy)

BUMI (Sell) TRUB (Trading Buy)

Bursa Global Lesu, IHSG Terdesak

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin akhirnya ditutup menguat setelah sempat bergerak maju mundur dan menghabiskan sebagian sesi perdagangan di teritori negatif.

Pada perdagangan Kamis (26/8/2010), IHSG ditutup menguat 6,225 poin (0,20%) ke level 3.145,135. Sedangkan Indeks LQ 45 0,325 poin (0,05%) ke level 595,679.

Gerak IHSG yang fluktuatif diprediksi akan kembali berlangsung pada perdagangan akhir pekan ini. Investor akan memanfaatkan momentum pelemahan bursa-bursa global untuk melakukan ambil untung. IHSG pada perdagangan Jumat (27/8/2010) diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah.

Bursa Wall Street kemarin kembali dilanda aksi jual, sehingga menyebabkan indeks Dow Jones terpuruk di bawah level 10.000. Aksi jual terjadi sehari menjelang keluarnya revisi angka pertumbuhan ekonomi AS kuartal II-2010. Investor memrediksi ada revisi ke bawah dari angka yang sudah dirilis sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (26/8/2010), indeks Dow Jones ditutup melemah 74,25 poin (0,74%) ke level 9.985,81. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 8,11 poin (0,77%) ke level 1.047,22 dan Nasdaq melemah 22,85 poin (1,07%) ke level 2.118,69.

Sementara Bursa Tokyo juga mengawali perdagangan akhir pekan ini di teritori negatif. Indeks Nikkei-225 dibuka langsung melemah 95,01 poin (1,07%) ke level 8.811,47.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Erdikha Sekuritas:


IHSG ditutup menguat 6.22 point menjadi 3145.14 (0.20%). Pergerakan indeks global yang masih bervariasi membawa sentimen negatif bagi indeks yang hanya menguat tipis. Penguatan saham-saham Basic Industri menjadi salah satu penopang kenaikan indeks. Pergerakan indeks kami perkirakan masih akan berkonsolidasi dengan kecendrungan positif. Pergerakan indeks berkisar antara 3100-3170. Saham rekomendasi kami adalah SMGR dan TINS.

eTrading Securities:

Pada perdagangan hari kamis IHSG ditutup menguat 6.2 point (+0.22%) jika kita lihat IHSG membentuk pola spinning top lagi dan memerlukan konfirmasi pada perdagangan hari ini dan jika kita lihat dari RSI dan Stochastic terlihat bahwa IHSG pada saat ini telah berada dalam area overbought dan rentan terhadap profit taking, dan pada hari kamis asing melakukan net buy sebesar 30 milliar, pada hari ini IHSG berada dalam kisaran 3100 – 3167 dan saham- saham yang dapat diperhatikan pada hari ini antara lain LSIP, GZCO dan SMGR

Senin, 23 Agustus 2010

Wall Street Gagal Bertahan Positif

Saham-saham di bursa Wall Street akhirnya ditutup melemah meski sempat menguat di awal perdagangan berkat munculnya kabar merger dan akuisisi dari sejumlah perusahaan.

Kabar merger dan akuisisi perusahaan selalu membuat investor bergairah karena merupakan pertanda perusahaan mulai berekspansi.

Namun merger dan akuisisi juga diartikan perusahaan sedang mencoba menumbuhkan laba melalui pemangkasan biaya, yang berarti buruk dari sisi pasar tenaga kerja.

"Mengesampingkan rencana merger dan akuisisi --yang tidak berumur panjang-- faktanya adalah data perekonomian masih demikian buruk dan kekhawatiran seperti yang banyak didiskusikan bahwa bagian yang lemah berpotensi menjadi sesuatu yang besar," jeas Bucky Hellwig, vice president dari BB&T Welath Management seperti dikutip dari Reuters, Selasa (24/8/2010).

Pada perdagangan Senin (23/8/2010), indeks Dow Jones ditutup melemah 39,21 poin (0,38%) ke level 10.174,41. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 4,33 poin (0,40%) ke level 1.067,36 dan Nasdaq melemah 20,13 poin (0,92%) ke level 2.159,63.

Salah satu rencana akuisisi yang mencuat adalah Campbell Soup Co yang menyatakan minatnya menawar United Biscuit. Sementara HSBC sedang memulai pembicaraan untuk membeli Nedbank Afsel senilai US$ 8 miliar. Hewlet-Packard Co juga menawar 3PAR Inc senilai US$ 24 per saham, yang berarti lebih tinggi dari penawaran Dell Inc.

Kabar-kabar tersebut semula membuat investor bersemangat. Ketiga indeks saham di bursa AS tersebut sempat menguat hingga 1%, namun akhirnya penguatan tergerus pada sesi akhir perdagangan.

Saham-saham di bursa Wall Street akhirnya ditutup melemah meski sempat menguat di awal perdagangan berkat munculnya kabar merger dan akuisisi dari sejumlah perusahaan.

Kabar merger dan akuisisi perusahaan selalu membuat investor bergairah karena merupakan pertanda perusahaan mulai berekspansi.

Namun merger dan akuisisi juga diartikan perusahaan sedang mencoba menumbuhkan laba melalui pemangkasan biaya, yang berarti buruk dari sisi pasar tenaga kerja.

"Mengesampingkan rencana merger dan akuisisi --yang tidak berumur panjang-- faktanya adalah data perekonomian masih demikian buruk dan kekhawatiran seperti yang banyak didiskusikan bahwa bagian yang lemah berpotensi menjadi sesuatu yang besar," jeas Bucky Hellwig, vice president dari BB&T Welath Management seperti dikutip dari Reuters, Selasa (24/8/2010).

Pada perdagangan Senin (23/8/2010), indeks Dow Jones ditutup melemah 39,21 poin (0,38%) ke level 10.174,41. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 4,33 poin (0,40%) ke level 1.067,36 dan Nasdaq melemah 20,13 poin (0,92%) ke level 2.159,63.

Salah satu rencana akuisisi yang mencuat adalah Campbell Soup Co yang menyatakan minatnya menawar United Biscuit. Sementara HSBC sedang memulai pembicaraan untuk membeli Nedbank Afsel senilai US$ 8 miliar. Hewlet-Packard Co juga menawar 3PAR Inc senilai US$ 24 per saham, yang berarti lebih tinggi dari penawaran Dell Inc.

Kabar-kabar tersebut semula membuat investor bersemangat. Ketiga indeks saham di bursa AS tersebut sempat menguat hingga 1%, namun akhirnya penguatan tergerus pada sesi akhir perdagangan.

IHSG Siap Turun dari Titik Tertinggi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin akhirnya ditutup menguat 11 poin dan kembali mencetak rekor tertinggi pada perdagangan. Saham-saham Bakrie 7 masih jadi penopang utama kenaikan IHSG.

Pada perdagangan Senin (23/8/2010), IHSG ditutup naik 11,014 poin (11.014%) ke level 3.128,734. Indeks LQ45 juga naik 1,830 poin (0,30%) ke level 593,994.

Untuk perdagangan Selasa (24/8/2010) ini, IHSG diprediksi masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Investor akan memanfaatkan momentum pelemahan bursa-bursa utama dunia untuk melakukan profit taking.

Sementara bursa Wall Street tadi akhirnya ditutup melemah meski sempat menguat di awal perdagangan berkat munculnya kabar merger dan akuisisi dari sejumlah perusahaan.

Pada perdagangan Senin (23/8/2010), indeks Dow Jones ditutup melemah 39,21 poin (0,38%) ke level 10.174,41. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 4,33 poin (0,40%) ke level 1.067,36 dan Nasdaq melemah 20,13 poin (0,92%) ke level 2.159,63.

Bursa Jepang juga dibuka langsung melemah. Indeks Nikkei-225 pagi ini tercatat turun 98,49 poin (1,08%) ke level 9.018,20.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:


IHSG kemarin bergerak mixed meski ditutup menguat. Pergerakan indeks didorong oleh saham grup Bakrie. Selain itu saham sektor konsumsi dan infrastruktur juga turut menjadi pendorong indeks. Hari ini kami perkirakan indeks masih akan bergerak mixed. Beberapa saham unggulan tercatat mulai memasuki area overbought. Kisaran support-resistance hari ini 3.107-3.140.

eTrading Securities:

Pada perdagangan hari senin IHSG ditutup menguat 11 point (+0.35%) pada perdagangan hari ini yang menjadi penggerak utama indeks adalah saham BUMI, HMSP, ASII, dan GGRM. Disamping itu saham-saham group bakrie selain bumi terlihat mulai melakukan rebound, asing pada hari ini terlihat masih melakukan net buy sebesar 70 milliar, pada hari ini IHSG akan bergerak dalam kisaran 3100-3163 dengan saham yang dapat diperhatikan antara lain DOID, HMSP,BUMI dan ASII.

Reliance Securities:

IHSG kembali membuat rekor baru sepanjang sejarah peda perdagangan awal pekan dengan di tutup di level 3128 yang dimotori oleh saham ASII, BUMI, BBCA, dan BMRI. Pada pada perdagangan hari ini (24/08/10) IHSG di perkirakan masih akan melanjutkan penguatan dengan kisaran perdaganga di level 3075-3150. Penguatan IHSG diperkirakan akan terbatas, mengingat sentimen negative dari laporan perkonomian di Amerika yang akan dirilis nanti malam (24/08/10) melalui laporan Existing home sales menurut surveinya mengalami penurunan dari periode sebelumnya. Rekomendasi: ASII, BUMI, PTBA, BBCA, BDMN dan BMRI buy on weakness.

Finan Corpindo Nusa:

IHSG kembali ditutup menguat mencapai rekor tertinggi baru didorong oleh aksi beli saham Grup Bakrie serta sejumlah saham second liner ditengah mahalnya saham-saham blue chip. Untuk Selasa IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan support 3.080 dan resistance 3.150. IHSG rawan akan aksi profit taking mengingat telah tingginya indeks.

http://www.detikfinance.com

Rabu, 11 Agustus 2010

eTrading’s Market Flash

Þ US: S&P 500 Index turun 2.82%

News Highlight

Economic & Industrial News

Þ Economic: Utang Valas Swasta ke Asing 15,7 Miliar Dollar AS

Þ Economic: Pemerintah waspadai penurunan ekspor

Þ Economic: Asing di SUN Tembus Rekor

Þ Economic: Utang RI Membahayakan

Þ Economic: BI: Kegiatan Sektor Riil Membaik

Þ Economic: Indonesia-China Incar Transaksi Dagang US$ 50 Miliar

Þ Euro: Euro dan Dolar Melemah Setelah Fed Peringatkan Pemulihan

Þ Economic: Lambatnya pemulihan di AS berdampak negatif

Corporate News

Þ BMRI: Kredit valas Bank Mandiri tak terpengaruh penguatan rupiah

Þ LSIP: Penjualan CPO Turun 3,04%

Þ HITS: Bayar utang pakai kapal

Þ ANTM: Investasi Feronikel Rp5,6 Triliun

Þ MLPL: Pendapatan Berpotensi Capai Rp12 Triliun

Þ MBAI: Pemegang Saham Setujui Utang Rp 500 Miliar

Þ BUMI: Ingin Tambah 7% Saham Newmont

Þ RAJA: Sumnax dan Suntech Beli 31,9% Saham RAJA

Þ FAST: KFC minati gerai ToniJacks di Sarinah

Þ BBNI: Saham "Greenshoe" BNI Dilepas Minimum Rp2.900/lembar

Þ ITMG: Margin Indo Tambangraya Turun 24%

Þ BRPT: Jual Lagi 250 Ribu Saham Gozco

Þ MEDC: Medco Catat Kenaikan Laba Bersih 26,2 Persen

Þ UNSP: Bidik Penjualan Karet Rp 570 Miliar

Þ LPCK: 2011, Lippo Cikarang dan Delta Mas Terhubung

Þ IPO: 59% Saham Berau Dipesan Asing

Technical Picks

Þ KARK (91) – Trading Buy

Þ SMGR (8800) – Trading Buy

Þ BMRI (5900) – Sell

Þ GJTL (1380) – Sell

CLICK HERE TO VIEW FULL REPORT

Market Flash

Dow Jones: Pasar saham US mengalami pelemahan pada titik terendah dalam 3 minggu setelah saham-saham dari kawasan Tokyo, Moscow sampai London mengalami penurunan di tengah penyediaan paket stimulus yang dikeluarkan oleh Federal Reserve mengindikasikan pemulihan ekonomi tidak berjalan sesuai dengan rencana Alcoa Inc., Boeing Co. dan Caterpillar Inc turun lebih dari 3.7% yang akhirnya memimpin penurunan pada indeks Dow Jones Industrial Average. Amazon.com Inc melemah setelah selama 9 hari mengalami penguatan yang dikarenakan Alibaba.com Ltd ingin melakukan ekspansi di US. Cisco System Inc turun 2.4% sebelum merilis hasil penjualan yang di bawah estimasi. Indeks Standard & Poor's 500 (-2.8%) ke 1,089.47. Dow Jones Industrial Average (-2.5%) ke 10,378.83

Regional: Bursa saham Asia terkoreksi tajam di hari Kamis setelah melemahnya Wall Street di hari Rabu. Saham-saham Jepang merosot seiring apresiasi yen terhadap dolar AS dan euro, sementara laporan kinerja keuangan yang meleset dari prediksi memukul bursa saham Australia. Sony (-3.0%), Canon (-1.4%) dan Sharp (-2.2%). Produsen otomotif juga melemah, dengan Toyota Motor (-1.0%) dan Nissan Motor (-2.2%). Dai-ichi Life Insurance (-3.9%) setelah melaporkan penurunan laba bersih sebesar 65% yoy pada 1Q. Nikkei (-1.7%) 9135, S&P/ASX 200 (-1%) 4409, Kospi (-1.3%) 1735, STI (-0.77%) 2926.

Commodity: Minyak mentah mengalami penurunan untuk hari ketiga akibat persedian bahan bakar meningkat lebih dari yang diproyeksikan serta sinyal perlambatan pertumbuhan ekonomi di US dan China, negara konsumen energi terbesar dunia. Minyak mengalami penurunan tajam dalam enam minggu kemarin akibat saham-saham di US menurun setelah laporan hasil produksi China menunjukkan pertumbuhan paling sedikit dalam kurun waktu 11 bulan dan The Fed menyatakan bahwa proses pemulihan ekonomi US melambat. WTI Crude (-0.6%) $ 77.6/barrel, Gold 100 (+0.1%) USD 1,200/t oz, CPO (-1.4%) RM 2,759/MT, Nickel (-2.3%) USD 21,695/MT, Tin (-3.6%) USD 19,850/MT.

Research Team

Economic & Industrial News

Economic: Utang Valas Swasta ke Asing 15,7 Miliar Dollar AS

Sektor swasta mulai giat menggalang utang valas ke kreditur di luar negeri seiring kian menggeliatnya kegiatan ekonomi pasca-gulungan krisis tahun 2008. Hal ini tecermin dari peningkatan nilai komitmen pinjaman luar negeri swasta pada semester satu 2010. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sampai semester I 2010, akumulasi perolehan komitmen utang valas baru oleh sektor swasta sudah meningkat 92,4 persen atau senilai

15,7 miliar dollar AS.(kompas/yc)

Economic: Pemerintah waspadai penurunan ekspor

Pemerintah mewaspadai penurunan kinerja ekspor Indonesia yang disinyalir terpengaruh lambannya pemulihan ekonomi global. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menuturkan pemeritah mempertimbangkan kondisi pemulihan ekonomi global yang masih lambat. Hal tersebut akan menjadi salah satu dasar penyusunan Rencana APBN 2011.(bisnis/yc)

Economic: Asing di SUN Tembus Rekor

Porsi kepemilikan investor asing pada surat utang negara (SUN) kembali menembus rekor pada level 27,96% atau sebesar Rp178,28 triliun di antara Rp637,53 triliun seluruh efek utang pemerinah yang beredar pada perdagangan Selasa. Data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu kemarin menunjukkan kepemilikan itu kembali melampaui rekor porsi kepemilikan asing yang sebelumnya dibukukan pada level 27,93% yang tercatat pada 9 Agustus.(bisnis/yc)

Economic: Utang RI Membahayakan

Infid menilai pernyataan Bank Pembangunan Asia bahwa Indonesia tidak perlu khawatir soal beban utang luar negeri yang Rp1.625 triliun mengingat rasionya lebih kecil dari produk domestik bruto (PDB) yang Rp6.253 triliun, adalah menyesatkan. Manager Program International NGO Forum on Indonesia Development (infid) mengatakan walaupun PDB Indonesia tinggi, ternyata tidak seluruhnya milik pemerintah karena masih menyertakan kepemilikan dan kekayaan asing di Indonesia.(bisnis/yc)

Economic: BI: Kegiatan Sektor Riil Membaik

Bank Indonesia menilai perekonomian nasional di sektor riil terus membaik terlihat dengan semakin tingginya omitmen pinjaman luar negeri swasta. Kepala Biro Humas BI Difi Johansyah di Jakarta, Rabu mengatakan pinjaman luar negeri (PLN) swasta selama semester I-2010, akumulasi komitmen baru telah melampaui level periode sebelum krisis Akumulasi perolehan komitmen baru selama semester I-2010 sebesar 15,7 miliar dolar AS, naik 92,4 persen dibandingkan periode yang sama 2009 sebesar 8,2 miliar dolar AS. "Peningkatan tersebut mencerminkan kegiatan sektor riil yang semakin membaik," kata Difi. Prospek perekonomian Indonesia yang positif, lanjutnya juga turut mempengaruhi kepercayaan asing untuk berinvestasi di dalam negeri. Selain itu, peningkatan komitmen baru yang relatif tinggi dibandingkan 2009 terutama disebabkan terjadinya kontraksi selama semester I-2009 akibat krisis subprime mortgage. "Kini, perolehan komitmen baru 2010 telah melebihi periode yang sama 2008 sebesar 14,8 miliar dolar AS - sebelum krisis subprime mortgage berdampak signifikan pada perekonomian nasional," katanya. Menurut Difi, sektor ekonomi yang memiliki prospek cukup baik antara lain sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik, gas dan air bersih. Hal ini terlihat dari akumulasi perolehan komitmen baru selama semester I-2010 untuk kedua sektor tersebut yang meningkat masing-masing 404,6 persen dan 121,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009.(Antara/AA).

Economic: Indonesia-China Incar Transaksi Dagang US$ 50 Miliar

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing akan membentuk Indonesia-Shenzhen Economic Forum. Forum ini diharapkan akan secara langsung menghasilkan transaksi dagang dan investasi dan membantu merealisir target perdagangan kedua negara sebesar US$ 50 miliar. Menurut Duta Besar RI untuk China Imron Cotan, pembentukan forum ini merupakan salah satu langkah kongkrit untuk mempromosikan potensi dan kerjasama perdagangan, investasi dan pariwisata Indonesia di China. (Detik/nlt)

Euro: Euro dan Dolar Melemah Setelah Fed Peringatkan Pemulihan

Euro dan dolar Amerika Serikat berada di bawah tekanan berat pada Rabu waktu setempat, jatuh tajam terhadap yen yang sedang meningkat setelah Federal Reserve memperingatkan bahwa pemulihan ekonomi Amerika melambat. Para dealer mengatakan, keputusan Fed untuk memperluas program stimulus besar-besaran yang sepertinya langkah jelas untuk mendorong pemulihan tetapi hanya menambah kekhawatiran ekonomi berada dalam kesulitan setelah data berjalan lemah, terutama laporan pekerjaan minggu lalu. Angka menunjukkan defisit perdagangan yang lebih luas dari perkiraan pada Juni karena konsumen membeli lebih banyak barang impor, ketimbang produk buatan AS, juga menyoroti ketidakseimbangan global yang terus bekerja terhadap ekonomi AS. Impor mengurangi pertumbuhan ekonomi dan beberapa analis memperingatkan bahwa pertumbuhan kuartal kedua AS, menempatkan sebesar 2,4 persen sekarang bisa direvisi, mungkin sangat tajam. Pada kuartal pertama, ekonomi AS berkembang 3,7 persen.(Antara/AA)

Economic: Lambatnya pemulihan di AS berdampak negatif

Bank Indonesia (BI) mengkawatirkan pemulihan perekonomian Amerika Serikat yang berjalan lambat akan berdampak negatif terhadap pasar regional. Deputi Gubernur BI Hartadi Agus Sarwono mengatakan lambatnya pemulihan ekonomi AS berpengaruh menurunkan harga saham di negara tersebut juga pasar saham regional, termasuk Indonesia.(bisnis/yc)

Corporate news

BMRI: Kredit valas Bank Mandiri tak terpengaruh penguatan rupiah

Kredit valuta asing PT Bank Mandiri Tbk tak terpengaruh dengan penguatan nilai tukar rupiah, sehingga target kredit berdenominasi itu masih sesuai dengan target semula. Namun, target kredit valuta asing Bank Mandiri masih lebih rendah dibandingkan dengan industri perbankan. Direktur Trasury, Institusional Banking & Asset Management Bank Mandiri Thomas Arifin menyampaikan target kredit valuta asing perseroan pada tahun ini tetap berada di level 15%, seperti target awal tahun.(bisnis/yc)

LSIP: Penjualan CPO Turun 3,04%

PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) mencatat penurunan 3,04% atas penjualan minyak sawit mentah alias Crude Palm Oil (CPO) di semester-I 2010 dari 164.265 ton menjadi 159.257 ton. Penurunan penjualan disebabkan oleh volume produksi yang berkurang hingga 3,98%. Voume penjualan CPO hingga Juni 2010 mencapai 159.257 ton, dimana 89.992 ton dihasilkan di triwulan-II, sisanya 69.265 ton di triwulan-I lalu. Dimana produksi olahan sawit ini jadi 159.247 ton dari 165.862 ton. Sekitar 75% penjualan CPO atau 119.442 ton dikirim ke induk usaha perseroan yakni PT SIMP. Porsi ini meningkat, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya 43% (70.633 ton). Semantara itu, volume penjualan inti sawit juga turun 6,8% menjadi 38.861 ton, dari posisi tahun lalu 41.692 ton. Volume penjualan karet turun 13,1% menjadi 9.725 ton, dibanding raihan tahun sebelumnya 11.189 ton. (Detik/nlt)

HITS: Bayar utang pakai kapal

PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS),tampaknya, sudah kehabisan akal untuk melunasi tunggakan sewa kapal yang harus dibayar pada tahun ini. Maklum, sepanjang semester I lalu, HITS tak mampu mendulang dana segar. Bahkan, mereka menanggung kerugian Rp 8,33 miliar. Alhasil, Presiden Direktur HITS Bagoes Krisnamoerti bilang, HITS kemungkinan besar akan menjual beberapa kapal untuk menutupi tunggakan sewa. Opsi itu diambil, apabila uang kas yang dimiliki HITS saat ini tetap tidak menutup tunggakan sewa tersebut. (Kontan/nlt)

ANTM: Investasi Feronikel Rp5,6 Triliun

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyiapkan investasi tahap awal proyek pengolahan nikel menjadi feronikel di Halmahera, Maluku Utara sebesar US$600 juta atau sekitar Rp5,6 triliun. Total invesatsi proyek tersebut sekitar US$1,2 miliar atau setara Rp11,16 triliun. ANTM belum memutuskan siapa calon mitra yang bakal digandeng untuk pengembangan smelter feronikel tersebut. (Investor/nlt)

MLPL: Pendapatan Berpotensi Capai Rp12 Triliun

PT Multipolar Tbk (MLPL) memproyeksikan pandapatannyapada 2011 tumbuh pesat menjadi Rp12 triliun, seiring penyelesaian akuisisi Congrex Limited pemilik 4 departement store dengan merek dagang "Robbinz" di Tingkok. MLPL melalui anak usahanya, Mainvest Limited telah menandatangani perjanjian jual beli (SPA) dengan Queenz Limited terkait penjualan 100% kepemilikan Queenz di Congrex Limited pada 7 Agustus 2010. (Inevstor/nlt)

MBAI: Pemegang Saham Setujui Utang Rp 500 Miliar

Pemegang sahamPT Multibreeder Adirama Tbk (MBAI) memberikan persetujuan kepada direksi untuk mendapatkan pinjaman Rp 500 miliar, dengan memberikan jaminan atas 50% dari kekayaan bersih perseroan. Pemegang saham juga menyetujui tindakan hukum yang akan diambil direksi Multibreeder terkait dengan perjanjian jaminan yang akan diteken. (Investor/nlt)

BUMI: Ingin Tambah 7% Saham Newmont

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui anak usahanya, PT Multi Daerah Bersaing (MDB), berminat menambah 7% kepemilikan saham di PT Newont Nusa Tenggara (NNT) dari 24% menjadi 31%. Perseroan masih mengikuti proses divestasi NNT periode 2010 sejalan dengan ketentuan pemerintah. (Investor/nlt)

RAJA: Sumnax dan Suntech Beli 31,9% Saham RAJA

Sumax Enterprise Ltd dan Suntech Group Holding Ltd membeli 31,92% saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Kedua perusaaan itu membeli 216,92 juta saham perseroan. Sunmax Enterprise membeli 169,35 juta (24,92%) saham RAJA di pasar negosiasi pada 15 Juli 2010. Suntech Group Holding membeli 47,56 juta saham atau sekitar 7%. (Investor/nlt)

FAST: KFC minati gerai ToniJacks di Sarinah

PT Fastfood Indonesia Tbk, master franchise KFC, mengaku tertarik dengan gerai ToniJack's di Sarinah yang sudah sepekan ini tak menggelindingkan bisnisnya. Tak hanya di Sarinah, gerai di Blok M pun juga tutup. Tak ingin ketinggalan persaingan, Fastfood akan membuka total 32 gerai baru hingga akhir tahun. Tahun 2009, Fastfood baru memiliki 398 gerai. Sepanjang semester I-2009 Fastfood mengumpulkan pendapatan Rp 1,4 triliun, atau naik 28,5%. Hingga akhir tahun Fabian mematok target pendapatan Rp 3 triliun, atau tumbuh 20% dari Rp 2,5 triliun tahun lalu. (Kontan/nlt)

BBNI: Saham "Greenshoe" BNI Dilepas Minimum Rp2.900/lembar

Pemerintah memastikan penjualan saham "greenshoe" (saham tambahan) PT BNI Tbk akan dilakukan pada Kamis (12/8) dengan harga minimum Rp2.900 per lembar. "Kami beri diskon, dengan harga minimum Rp2.900 per lembar," kata Direktur Utama Bahana Securities, Eko Yuliantoro, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu. Menurut Eko, harga saham Bank BNI di Bursa Efek Indonesia pada penutupan pasar (Rabu, 11/8), sebesar

Rp3.100 per lembar. Dengan begitu, terdapat diskon sebesar Rp200 per lembar atau sebesar 6,89 persen. Ia menjelaskan, saham tersebut dilepas di lantai bursa kepada investor asing maupun lokal. Selain Bahana, penasehat keuangan dari pelepasan saham "greenshoe" tersebut yaitu Danareksa Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas, Macquaries. Greenshoe adalah penambahan jumlah penawaran saham oleh penjamin emisi IPO BNI yang bertujuan mengurangi volatilitas (gejolak) harga saham setelah pencatatan di bursa. Pemerintah diketahui mengantongi saham "greenshoe" BNI sebesar 3,1 persen atau setara dengan jumlah saham mencapai 473,84 juta lembar. (Antara/AA)

ITMG: Margin Indo Tambangraya Turun 24%

Perusahaan tambang batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk mengumumkan penurunan laba bersih 15,49% pada 1H10 dibandingkan dengan capaian tahun lalu karena tingginya biaya produksi dan beban pokok penjualan. Perusahaan melaporkan laba bersih sebesar US$ 134,12 juta atau US$ 0,12 per saham. Margin usaha perusahaan turun 23,8% dari 31,62% pada 1H09 menjadi 24,29% pada 1H10. (bisnis/uth)

BRPT: Jual Lagi 250 Ribu Saham Gozco

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjual lagi 250 ribu (0,01%) saham PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) pada harga Rp395 per saham pada Senin (9/8). Total nilai transaksinya Rp98,75 juta. Perseroan tidak menyebutkan kepada siapa dan untuk tujuan apa menjual sahmnya. (Investor/nlt)

MEDC: Medco Catat Kenaikan Laba Bersih 26,2 Persen

PT Medco Energi International Tbk (MEDC) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 26,2 persen menjadi 12,1 juta dolar AS pada semester I-2010 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 9,6 juta dolar AS. Direktur Keuangan Medco, D. Cyril Noerhadi dalam keterbukaan informasi pada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis mengatakan, peningkatan laba bersih tersebut didorong oleh menguatnya harga minyak dunia serta dilaksanakannya pasokan gas perseroan di Indonesia berdasarkan perjanjian jual beli gas (PJBG). Kontributor utama dari tingginya penjualan dan pendapatan usaha perseroan di semester pertama 2010, ia menyebutkan, tingginya harga rata-rata minyak dan gas yang terealisasi serta volume rata-rata penjualan minyak dan gas, sehingga penjualan minyak dan gas bersih perseroan naik menjadi 258,6 juta dolar AS dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp227,2 juta dolar AS. "Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan harga jual rata-rata minyak dan gas serta peningkatan volumenya dengan harga rata-rata minyak mencapai 80,48 dolar AS per barel dan gas sebesar 3,56 dolar AS per mmbtu," paparnya. Sementara, volume penjualan perseroan mencapai 55,49 juta barel per hari (MBOEPD), atau meningkat 3,6 persen dibanding periode yang sama di 2009. Ia menambahkan, dari aktivitas usaha di periode tersebut, perseroan memperoleh kas bersih sebesar 6,9 juta dolar AS, dan dari aktivitas investasi sebanyak 50,8 juta dolar AS, sedangkan dari aktivitas pendanaan perseroan mendapatkan 60 juta dolar AS (Antara/AA)

UNSP: Bidik Penjualan Karet Rp 570 Miliar

PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk membidik penjualan karet tahun ini tumbuh minimal 10% menjadi Rp 570,02 miliar, dibandingkan dengan penjualan tahun lalu Rp 479,3 miliar. Optimisme tersebut didukung oleh volume penjualan karet per 1H10 yang mencapai Rp 423 miliar, atau melesat 83,91% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu Rp 230 miliar. (bisnis/uth)

LPCK: 2011, Lippo Cikarang dan Delta Mas Terhubung

Kawasan perumahan Lippo Cikarang dan Delta Mas akan terhubung pada Juni 2011. Jalan tembus yang menghubungkan dua kawasan tersebut saat ini dalam tahap pengerjaan. Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) Ceow Chong Loh menambahkan, pengerjaan jalan tembus yang menghubungkan Lippo Cikarang dan kawasan industri MM 2100 juga sudah dilakukan. (investor/uth)

IPO: 59% Saham Berau Dipesan Asing

Pelepasan saham perdana (IPO) PT Berau Coal Energy Tbk diminati pemodal internasional, dengan nilai pemesanan asing mencapai Rp 800 miliar atau 58,82% dari total nilai emisi Rp 1,36 triliun. Executive Vice President Investment Banking PT Danatama Makmur Vicky Gandasaputra mengatakan besarnya minat investor institusi tersebut disebabkan oleh profil bisnis perseroan yang kuat sebagai produsen batu bara terbesar kelima nasional. (bisnis/uth)

BEI Suspensi Saham BNI

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) akibat rencana divestasi saham BBNI yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia.

Demikian disampaikan Kadiv Penilaian Perusahaan Sektor Jasa BEI Umi Kulsum dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (12/8/2010).

Saham BBNI mulai sesi I tanggal 12 Agustus 2010 untuk sementara tidak bisa diperdagangkan di seluruh pasar.Keputusan ini diambil untuk mencegah terjadinya fluktuasi saham yang tidak wajar.

http://www.detikfinance.com

Rupiah Dekati 9.000/US$, IHSG Jatuh ke Bawah 3.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka merosot tajam ke bawah level 3.000 lantaran didera aksi jual massif pada seluruh saham unggulan. Nilai tukar rupiah pun melorot ke level 8.995/US$ dan siap menembus level 9.000/US$.

Mengawali perdagangan, Kamis (12/8/2010), IHSG dibuka turun ke level 3.034,238 dan langsung melorot tajam ke level 2.993,769, turun 42 poin dari penutupan kemarin di level 3.035,318.

Pada perdagangan pre-opening, IHSG langsung anjlok 24,946 poin (0,82%) ke level 3.010,372. Indeks LQ 45 juga melemah 6,300 poin (1,09%) ke level 571,421.

Sentimen negatif bursa global ikut menekan IHSG. Aksi jual massif pada saham-saham unggulan membuat IHSG terpuruk cukup dalam pada perdagangan pagi ini. Investor memanfaatkan situasi ini untuk mengambil aksi ambil untung (profit taking).

Tidak ada saham unggulan yang menguat. Sebanyak 120 saham terpuruk cukup dalam dipimpin oleh saham Astra International (ASII), Astra Agro Lestari (AALI), Lonsum (LSIP) dan sebagainya, sedangkan saham yang naik hanya 9 saham lapis dua.

Pelemahan saham-saham komoditas memimpin laju koreksi IHSG. Saham-saham sektor perkebunan yang beberapa hari lalu memimpin kenaikan IHSG, kini terpuruk dalam diikuti oleh koreksi saham-saham sektor pertambangan.

IHSG pun langsung terpuruk dalam menembus level resistance untuk hari ini di level 3.015 dan langsung jatuh ke bawah level 3.000.

Bursa Wall Street kemarin terpuruk setelah sehari sebelumnya Bank Sentral AS (Federal Reserve) mengingatkan proses pemulihan ekonomi AS telah melambat sehingga diperlukan stimulus tambahan.

Pada perdagangan Rabu (11/8/2010), indeks Dow Jones ditutup merosot 265,42 poin (2,49%) ke level 10.378,83. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 31,59 poin (2,82%) ke level 1.089,47 dan Nasdaq melemah 68,54 poin (3,01%) ke level 2.208,63.

Bursa Jepang pun langsung mengekor. Indeks Nikkei-225 mengawali perdagangan Kamis ini dengan pelemahan 167,36 poin (1,80%) ke level 9.125,49.

IHSG diperkirakan bergerak dalam kisaran 3.015 hingg 3.062. Hingga pukul 09.35, IHSG tercatat turun 38,544 poin (1,26%) ke level 2.996,774.

Sementara nilai tukar rupiah dibuka melemah ke level 8.995 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 8.975 per dolar AS.

Bursa-bursa Asia seluruhnya melemah tajam pada perdagangan pagi ini:


  • Indeks Shanghai turun 22,48 poin (0,86%) ke level 2.585,02.
  • Indeks Hang Seng anjlok 307,22 poin (1,44%) ke level 20.987,83.
  • Indeks Nikkei-225 anjlok 188,53 poin (2,03%) ke level 9.104,32.
  • Indeks Straits Times melemah 19,37 poin (0,66%) ke level 2.929,89.
http://www.detikfinance.com

Rekomendasi Saham IHSG Dikepung Pelemahan Bursa Global

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin akhirnya ditutup melemah di tengah koreksi atas saham-saham perbankan dan Astra. Investor juga memilih untuk keluar memanfaatkan momentum pelemahan bursa-bursa regional.

Pada perdagangan Rabu (11/8/2010), IHSG akhirnya ditutup melemah 21,843 poin (0,71%) ke level 3035,318. Indeks LQ 45 juga melemah 4,663 poin (0,80%) ke level 577,721.

IHSG kini kembali terancam mengalami pelemahan seiring kemerosotan yang terjadi di bursa-bursa utama dunia. Investor akan memanfaatkan momentum ini untuk mengambil profit taking. IHSG pada perdagangan Kamis (12/8/2010) diprediksi akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah.

Bursa Wall Street kemarin terpuruk setelah sehari sebelumnya Bank Sentral AS (Federal Reserve) mengingatkan proses pemulihan ekonomi AS telah melambat sehingga diperlukan stimulus tambahan.

Pada perdagangan Rabu (11/8/2010), indeks Dow Jones ditutup merosot 265,42 poin (2,49%) ke level 10.378,83. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 31,59 poin (2,82%) ke level 1.089,47 dan Nasdaq melemah 68,54 poin (3,01%) ke level 2.208,63.

Bursa Jepang pun langsung mengekor. Indeks Nikkei-225 mengawali perdagangan Kamis ini dengan pelemahan 167,36 poin (1,80%) ke level 9.125,49.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

Pada hari rabu terlihat IHSG mengalami pelemahan hingga 21 point (-0.6%) dan ditutup di kisaran 3035, mengikuti pergerakan indeks regional yang melemah. IHSG ditutup di atas MA 20 dan jika kita lihat dari RSI terlihat mendekati garis 50% yang merupakan garis yang cukup penting apakah akan rebound atau jatuh masuk ke area bearish dan dari Stochastic juga terlihat akan melakukan death cross di area overbought sehingga aksi profit taking diperkirakan masih akan berlanjut dan tercatat asing hanya melakukan net buy sebesar 7 milliar saja.

Pada hari ini IHSG berada dalam kisaran 3015 – 3062 dan kita dapat memperhatikan saham PTPP yang cukup kuat di tengah aksi sell, dan jika kita perhatikan pada perdagangan hari rabu ternyata saham yang bergerak rata-rata saham second liner sehingga kita dapat melihat saham second liner juga pada hari ini

Erdikha Sekuritas:

IHSG ditutup melemah 21.84 point menjadi 3035.32(-0.71%). Pelemahan saham-saham unggulan sektor perkebunan dan pelemahan bursa global menjadi salah satu pemicu pelemahan indeks. Secara teknikal pergerakan indeks berpeluang mixed, indeks berpeluang menguji support pertama pada kisaran level3014-3017. Pegerakan IHSG kami perkirakan berada pada kisaran 3014-3060. Saham rekomendasi kami adalah SMGR dan PGAS.

IndoPremier Securities:

IHSG hari ini diperkirakan akan melemah ditengah koreksi lanjutan pasar saham regional dan juga pelemahan tajam harga komoditas global. Stochastic mulai deadcross, MACD downtrend. Support 3000 (61.8% Fibonacci) kembali akan dicoba jika gagal bertahan maka peluang pelemahan lanjutan akan terbuka. Ekspektasi range hari ini berkisar 3010
– 3040. Stock pick hari ini SMGR dengan target 8950 (m.a 20), GGRM sebagai saham defensive, GJTL target 1460 dan ASRI mencoba menuju resisten 215.

http://www.detikfinance.com

Selasa, 10 Agustus 2010

Moneter AS Longgar, Rupiah Menguat

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (11/8) diprediksikan menguat. Sebab, The Fed melonggarkan kebijakan moneternya sehingga dolar AS tertekan.

Ariston Tjendra, periset dan analis PT Monex Investindo Futures memperkirakan, pergerakan rupiah hari ini akan menguat. Sebab, kebijakan The Fed yang melonggarkan sistem moneternya akan memicu pelemahan dolar AS kembali.

“Rupiah akan menguat ke level 8.920-8.900 dan kalaupun melemah tidak akan melewati 8.970 ,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (10/8).

Lebih jauh, Ariston mengatakan, pelonggaran kebijakan moneter The Fed sudah banyak diprediksikan analis. Hal ini seiring perkiraan perlambatan ekonomi hingga akhir 2010. “Untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi itu, The Fed memang sudah seharusnya kembali melakukan pelonggaran moneter,” timpal Ariston.

Meskipun investor telah mengantispasi kebijakan moneter, tapi lebih banyak stimulus nantinya akan menyulitkan pemulihan dolar dalam waktu dekat. “Karena itu, rupiah sangat besar peluangnya untuk naik Rabu (11/8) ini,” pungkasnya.

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (10/8) ditutup melemah 22 poin (0,24%) ke level 8.954/8.959 per dolar AS. [hid]

Moneter AS Longgar, Rupiah Menguat

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (11/8) diprediksikan menguat. Sebab, The Fed melonggarkan kebijakan moneternya sehingga dolar AS tertekan.

Ariston Tjendra, periset dan analis PT Monex Investindo Futures memperkirakan, pergerakan rupiah hari ini akan menguat. Sebab, kebijakan The Fed yang melonggarkan sistem moneternya akan memicu pelemahan dolar AS kembali.

“Rupiah akan menguat ke level 8.920-8.900 dan kalaupun melemah tidak akan melewati 8.970 ,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (10/8).

Lebih jauh, Ariston mengatakan, pelonggaran kebijakan moneter The Fed sudah banyak diprediksikan analis. Hal ini seiring perkiraan perlambatan ekonomi hingga akhir 2010. “Untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi itu, The Fed memang sudah seharusnya kembali melakukan pelonggaran moneter,” timpal Ariston.

Meskipun investor telah mengantispasi kebijakan moneter, tapi lebih banyak stimulus nantinya akan menyulitkan pemulihan dolar dalam waktu dekat. “Karena itu, rupiah sangat besar peluangnya untuk naik Rabu (11/8) ini,” pungkasnya.

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (10/8) ditutup melemah 22 poin (0,24%) ke level 8.954/8.959 per dolar AS. [hid]

Cermati Saham TLKM, BEL, ASII & GJTL

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan indeks yang mengalami aksi ambil untung memberikan peluang untuk akumulasi. Saham pilihan pada perdagangan Rabu (11/8) TLKM, BEL, ASII dan GJTL.

Hal itu dikutip dari hasil riset analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko kemarin. "Aksi profit taking yang terjadi akibat imbas bursa regional dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi," katanya.

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup turun 25,44 poin (0,83%) ke level 3.057,16. Volume perdagangan mencapai 2,5 miliar lembar saham dengan nilai Rp2,4 triliun. Total pembelian asing mencapai Rp926,8 miliar dan penjualan asing sebesar Rp872,03 miliar. Hari ini diperkirakan bergerak di level support 3.010-2,940-2.880 dan level resistance di 3.070-3.100-3.150.

Saham pilihan Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dengan optimisme pertumbuhan laba per saham (EPS) sebesar 7% akan berlangsung di kuartal III dan prospek seluler, internet dan fixed line masih menjanjikan. Selai itu perrubahan tarif merupakan katalis positif untuk akumulasi saham TLMM.

Saham TLKM disarankan beli dengan target harga di 8.700 dari penutupan kemarin di 8.450. Strategi masuk pertama di 8.300 dan kedua di 8.100 dengan cut loss di 7.950.

Saham Bakrie Telecom (BTEL) walaupun terimbas sentimen negatif dari grup Bakrie, namun kalau dilihat secara valuasi PBV09 (1x) yang jauh lebih rendah dari TLKM dengan PBV09 (4x) sangat layak dikoleksi.

Saham BTEL direkomendasikan beli dengan target harga 168 dari penutupan kemarin di 153. Strategi masuk pertama di 148 dan kedua di 145 dengan cut loss di 140.

Saham Astra International (ASII) dengan rekomendasi beli pada koreksi berikutnya akibat imbas ketakutan inflasi dan potensi kenaikan BI rate yang berlebihan. Padahal kontribusi dari unit otomotif baik motor dan mobil diproyeksikan masih akan menambah pertumbuhan laba perseroan hingga 2-3% ke depan hingga 2012.

Saham ASII disarankan beli dengan target harga di 49.550 dari penutupan kemarin di 47.650. Strategi masuk pertama di 45.800 dan kedua di 44.500 dengan cut loss di 42.000.

Saham Gajah Tunggal (GJTL) dengan estimasi laba 2010-2011 yang dinaikan 33%. Rencana ekspansi untuk memenuhi permintaan order bank dari Michelin. Valuasi dalam sektor otomotif yang murah dibandingkan ASII (PER09 untk GJTL 6x, sedangkan ASII PER09 sudah 14x) merupakan katalis untuk akumulasi bila terjadi koreksi atau profit taking pada saham GJTL.

Saham GJTL disarankan beli dengan target harga di 1.600 dari penutupan kemarin di 1.380. Strategi masuk pertama di 1.350 dan kedua di 1.280 dengan cut loss di 1.180. [hid]

IHSG Masih Ikuti Bursa Regional

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan indeks hari ini masih mengikuti bursa regional yang menunggu hasil sidang The Fed. Indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran 3.034-3.070.

Hal itu dikatakan analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono kemarin. "Kami proyeksikan kisaran support-resistance hari ini 3.034-3.070. Pemodal diperkirakan akan kembali mencermati gerak bursa regional sehubungan dengan keputusan sidang The Fed," katanya.

IHSG perdagangan kemarin ditutup turun 25,44 poin (0,83%) ke level 3.057,16. Volume perdagangan mencapai 2,5 miliar lembar saham dengan nilai Rp2,4 triliun. Total pembelian asing mencapai Rp926,8 miliar dan penjualan asing sebesar Rp872,03 miliar.

Investor memilih untuk merealiasikan keuntungan menyusul sentimen negatif dari pergerakan bursa regional. Naiknya harga komoditas di pasar global gagal menopang pergerakan IHSG. Turunnya indeks kemarin sekaligus mengakhiri rally yang terjadi 4 hari berturut-turut. [hid]

Potensi Koreksi, Cermati Lapis Dua

INILAH.pada Rabu (11/8) diperkirakan akan melemah dalam kisaran terbatas. Investor masih bisa mencermati saham-saham di lapis dua.

Analis Vierjamal dari Vierson & Daughter Capital Advisers mengatakan, indeks hari ini masih berpeluang melanjutkan pelemahan. Namun koreksi ini akan terbatas. “Mengingat pelaku pasar masih menunggu pemicu penurunan bursa yang cukup besar,” katanya kepada INILAH.COM.

Dengan minimnya sentimen negatif, maka pasar saat ini tinggal menunggu investor besar melepas sahamnya dalam porsi banyak. Namun, hal ini kecil kemungkinannya. Pasalnya, pasar berekspektasi adanya perbaikan rating Indonesia akhir tahun ini menjadi Investment Grade. “Mungin ada koreksi, tapi tidak terlalu besar. Salah satunya karena sepanjang puasa dan menjelang lebaran, market mulai sepi,” paparnya.

Lebih jauh Vier menyayangkan kondisi bursa yang saat ini tidak disertai fasilitas short selling. Ia menilai, dengan fasilitas tersebut, saham unggulan yang naik cukup tinggi, bisa ‘di-create’, agar ada sentimen yang memicu pelemahan indeks. “Tidak seperti sekarang, dimana saham blue chips cenderung stagnan di level tinggi. Investor justru semakin giat melakukan aksi beli,”katanya.

Dengan fasilitas short selling, imbuhnya, investor bisa melakukan penjualan terlebih dulu, sehingga harga saham termasuk blue chips turun. Setelah itu, saham dibeli lagi di harga rendah. “Itu untungnya ada fasilitas short selling,” tandasnya.

Vier pun memprediksikan, kondisi bursa hari ini tidak akan berbeda jauh dengan perdagangan kemarin. Di tengah kondisi ini, Ia menyarankan saham lapis dua untuk trading.

Salah satunya adalah PT Medco Energy(MEDC). Emiten ini menarik karena akan dijual ke Pertamina sebesar 51% di harga Rp5.200. "Meski belum diketahui, saham milik siapa yang dijual," ujarnya.

Saham lapis dua lain pilihannya adalah PT Bank Saudara (SDRA). Hal ini terkait rencana akuisisi oleh salah satu bank Singapura sebesar 30%, dengan placement di Rp520. Saat ini sudah konfirmasi akuisisi ini dalam kondisi due diligent, yang berarti 75% sudah siap.

Mekanismenya, SDRA diakuisisi 10% untuk tahap awal. Hal ini akan dilakukan setelah MSOP SDRA selesai. Setelah itu, SDRA akan rights issue dengan standby buyer bank asing tersebut. Jadi total mencapai 30%. “Adanya aksi ini akan melambungkan harga SDRA ke Rp650-700,” ujarnya.

Vier menambahkan, kalau koreksi bursa yang besar masih berlanjut, investor bisa mencermati saham PT Bank Mandiri (BMRI), PTBank Negara Indonesia (BNII)dan PT Astra International (ASII). Namun, koreksi tajam tampaknya sulit terealisasi, mengingat saat ini pasar dalam posisi hold. “Jadi tidak ada yang melepas sahamnya,” pungkasnya.

Pada perdagangan Selasa (10/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 25,437 poin (0,83%) ke level 3057,161. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup sepi, dimana volume transaksi trercatat sebesar 3,166 miliar lembar saham, senilai Rp2,968 triliun dan frekuensi 74.008 kali.

Sebanyak 59 saham naik, 132 saham turun dan 77 saham stagnan. Kendati melemah, asing masih mencatatkan transaksi beli, dimana nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) mencapai Rp54 miliar. Dengan rincian nilai transaksi beli sebesar Rp926 miliar dan nilai transaksi jual mencapai Rp872 miliar. [mdr]

Indeks Dow Jones Batal Terpuruk

Saham-saham di bursa Wall Street berhasil bangkit dari keterpurukan meski ditutup masih melemah. Keputusan Bank Sentral AS untuk menambah stimulus membawa sentimen positif ke pasar.

Menjelang pertemuan Bank Sentral AS, indeks Dow Jones sempat terpangkas hingga 100 poin lebih. Namun setelah pengumuman dari The Fed, aksi beli kembali hadir.

Dalam pertemuannya, Bank Sentral AS memutuskan untuk mempertahankan suku bunga ekstra rendah di kisaran 0-0,25%. The Fed juga menjanjikan stimulus tambahan guna mendongkrak perekonomian AS karena proses pemulihannya yang lambat.

The Fed mengatakan akan menginvestasikan lagi dana-dana tunai dari efek hipotek yang jatuh tempo untuk membeli utang pemerintah dalam skala kecil, sehingga dapat membantu menurunkan tingkat suku bunga jangka panjang. Sebuah langkah berani yang dilakukan untuk memulai kembali program yang selama krisis keuangan melibatkan pembelian skala besar efek beragun aset dan utang pemerintah.

Namun tetap saja sebagian investor belum yakin langkah tersebut akan segera memberikan dampak pada lemahnya sektor tenaga kerja dan melemahnya belanja konsumen.

"The Fed seperti menangkap dalam lubang, dimana dia tidak yakin dengan apa yang dilakukannya. Ini adalah langkah jaminan, seseorang mungkin mengambilnya dengan segan hanya untuk memenuhi ekspektasi pasar," ujar Michael O'Rourke, kepala analis dari BTIG LLC seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/8/2010).

Pada perdagangan Selasa (10/8/2010), indeks Dow Jones ditutup melemah 54,50 poin (0,51%) ke level 10.644,25. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 6,73 poin (0,60%) ke level 1.121,06 dan Nasdaq melemah 28,54 poin (1,24%) ke level 2.277,17.

Perdagangan juga berjalan masih sangat tipis dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya 7,44 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang mencapai 9,65 miliar.


http://www.detikfinance.com

Senin, 09 Agustus 2010

Perubahan Aturan GWM Pacu Kenaikan Bunga Kredit

Jakarta - Bank Indonesia (BI) belum perlu menerapkan aturan Giro Wajib Minimun (GWM) yang baru. Pasalnya, hal itu justru akan memengaruhi suku bunga kredit.

Ekonom Cides Umar Juoro menyatakan saat ini BI tengah disibukkan dengan banyak masalah yang belum selesai dalam melakukan tindakan antisipatori dengan kondisi rupiah yang menguat dan beberapa hal terkait pelaksanaan fungsinya.

"Kalau menurut saya peluang jauh lebih bagus cuma jadi tricky karena tadi itu (rupiah menguat). Karena BI saat ini masih dihadapkan pada isu besar, belum lagi masalah pengawasan perbankan. Belum lagi UU OJK," ujarnya saat ditemui di Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (9/8/2010).

Umar menilai sebaiknya BI fokus pada masalah penguatan rupiah ini karena untuk mensterilisasi dampaknya dibutuhkan biaya. Sedangkan, dengan menaikkan GWM, lanjut Umar, akan memengaruhi bunga kredit yang tentunya akan memberatkan perbankan.

"BI kan masih melihat likuiditas ini sehingga berencana meningkatkan GWM antara 75-102%. Isu itu kan masih ada, tapi ada lagi isu lain yang berkaitan, penguatan nilai rupiah. Dan itu harus disterilisas," katanya.

"Kalau sterilisasi kan tambah likuiditas. Sekarang aja perbankan kan susah menyalurkan kredit karena risikonya masih tinggi contohnya masih banyak proyek-proyek infrastruktur yang masih pipeline. Itu saja belum ditarik pembiayaannya. Tapi jika pemerintah move satu langkah akan banyak masalah terpecahkan," tambahnya.

http://www.detikfinance.com

IHSG Catat Kenaikan Tertinggi di Regional

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat pertumbuhan tertinggi dibandingkan indeks saham di bursa-bursa regional. Pertumbuhan IHSG mencapai 19,69% dari 2.575,41 di 4 Januari 2010 menjadi 3.082,59 di 9 Agustus 2010.

IHSG mengalahkan pertumbuhan indeks lain seperti Thailand (SETI) yang hanya 19,51%, Philipina (PCOMP) 17,29%, Malaysia (KLCI) 6,66%, Singapore (STI) 3,47%, dan indeks saham-saham lain.

Demikian disampaikan dalam Siaran Pers yang dipublikasikan Bapepam-LK dalam rangka peringatan 33 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia di gedung BEI, SCBD Jakarta, Selasa (10/8/2010).

Berikut adalah rincian perbandingan peningkatan indeks saham beberapa bursa: (dari 4 Januari 2010 hingga 9 Agustus 2010)

  • BEI (Indonesia) meningkat dari 2.575,41 menjadi 3.082,59. Naik 19,69%
  • SETI (Thailand) meningkat dari 732,28 menjadi 875,18. Naik 19,51%
  • PCOMP (Philiphina) meningkat dari 3.005,01 menjadi 3.524,7. Naik 17,29%.
  • KLCI (Malaysia) meningkat dari 1.275,75 menjadi 1.360,66. Naik 6,66%
  • STI (Singapore) meningkat dari 2.894,55 menjadi 2.995,06. Naik 3,47%
  • Hang Seng Index (Hong Kong) meningkat dari 21.823,28 menjadi 21.801,59. Naik 0,1%
  • Dow Jones Industrial (AS) meningkat dari 10.583,96 menjadi 10.653,56. Naik 0,66%
  • TWSE (Taiwan) meningkat dari 8.207,85 menjadi 8.034,40. Naik 2,11%
  • Shenzen SE CI (China) meningkat dari 1.198,76 menjadi 1.122,33. Naik 6,38%
  • Nikkei (Tokyo) meningkat dari 10.654,79 menjadi 9.572,49. Naik 10,16%
  • Shanghai SE CI (China) meningkat dari 3.243,76 menjadi 2.672,53. Naik 17,61%.
Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan kapitalisasi terbesar hingga 30,35% sepanjang semester I-2010, dibandingkan bursa regional Asia Tenggara dan Asia Timur. Di awal Januari nilai kapitalisasi BEI mencapai US$ 219,05 miliar, lalu naik menjadi US$ 285,54 miliar hingga 9 Agustus 2010.

Nilai transaksi dari 4 Januari hingga 9 Agustus 2010 mencapai Rp 628,6 triliun. Demikian pula nilai transaksi rata-rata harian BEI yang mengalami meningkat dari Rp 4,04 triliun di akhir 2009, menjadi Rp 4,16 triliun per 9 Agustus 2010.

Untuk nilai kapitalisasi pasar ini, Indonesia mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu 30,35% dibandingkan bursa regional lain seperti Thailand (SETI) 25,02%, Philipina (PCOMP) 22,74%, Malaysia (KLCI) 16,97%, dan Singapore (STI) yang hanya 9,48%.

http://www.detikfinance.com
eTrading’s Market Flash

Þ US: S&P Index naik 0.55%

News Highlight

Economic & Industrial News

Þ Economic: Utang RI Capai Rp 1.625,63 Triliun

Þ Economic: Surplus Neraca Pembayaran RI Turun Jadi US$ 5,4 Miliar

Þ Commodity: Indonesia Targetkan Swasembada Kedelai 2014

Þ Commodity: Analis: Tren CPO Masih Bullish

Þ Economic: Menkeu: Rupiah Terlalu Kuat Indonesia Tidak Kompetitif

Þ Economic: Pemerintah Waspadai Inflasi Meningkat Tajam

Þ Euro: Saham Eropa Ditutup Menguat

Þ China: Pesan Satu Juta Ton Arang Batok

Þ Singapore: Q2 GDP direvisi menurun 24%

Corporate News

Þ ASRI: Bangun Kota Mandiri Rp350 Miliar

Þ BUMI: IPO Bumi Mineral Diperkirakan Tertunda

Þ SMAR: Laporan Verifikasi Independen Diyakini Berpihak ke SMART

Þ BBRI: Pemerintah Teken Kesepakatan Remitan dengan BRI

Þ BBTN: Sudah Capai 50% dari Target Penyaluran Kredit

Þ BMRI: Kredit Mandiri ke jalan tol tersisa Rp8 T

Þ BYAN: Habiskan Biaya Eksplorasi Rp27 Miliar

Þ MAPI: Realisasi Capex Mitra Adiperkasa Capai 40%

Þ IMAS: Cetak Laba Rp209,2 Miliar

Þ JSMR: Realisasikan Capex Rp800 Miliar

Þ UNSP: Incar Produksi Karet 34 Ribu Ton

Þ BBTN: Penyerapan KPR BTN Tumbuh 30%

Þ IPO: BEI: IPO Bumi Resources Mineral Mungkin Tertunda

Þ IPO: Indofood CBP Dapat Izin IPO

Earning Watch

Þ ASIA: Laba Bersih Turun 9.9% Pada 1H10

Technical Picks

Þ PTPP (770) – Trading Buy

Þ INDF (4200) – Spec Buy

Þ TLKM (8500) – Trading Buy

Þ BSDE (840) – Trading Buy

CLICK HERE TO VIEW FULL REPORT

Market Flash

Dow Jones: Saham-saham AS mengalami kenaikan, bersamaan dengan Indeks Standard & Poor's 500 yang mencapai level tertinggi selama lebih dari 2 bulan, menepis spekulasi bahwa Federal Reserve yang akan mengenalkan startegi baru untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi besok. McDonald's Corp. naik 1.6% setelah mengalahkan estimasi penjualan. EBay Inc. naik 2.5% setelah mantan unitny Skype SA mengajukan penawaran umum perdana. Pengembang perumahan mengalami kenaikan setelah Deutsche Bank AG menyatakan bahwa penurunan pasar perumahan sudah hampir berakhir. Hawlett-Packard Co. turun 8% setelah Chief Executive Officer Mark Hurd menyatakan mundur. Target Corp. naik 2% setelah Barron's menyatakan bahwa kebijakan para peritel yang lebih fokus pada komoditas dengan margin yang lebih besar akan meningkatkan pendapatan secara signifikan. The Standard & Poor's 500 Indeks (+0.5%) 1,127.79; Dow Jones Industrial Average Indeks (+0.4%) 10,698.75

Regional: Mayoritas saham-saham Asia menguat di hari Selasa, dimana bursa Jepang terangkat oleh peningkatan laba dan koreksi yen terhadap dolar AS. Apresiasi Wall Street di hari Senin turun membantu sentimen. Toyota Motor (+0.6%), Nissan Motor (+0.7%), Sony (+0.5%) dan Canon (+0.8%). Disco (+5.7%) setelah perusahaan mencatatkan laba kuartalan pertama dan menaikkan prediksi laba FY10 dan dividen. Mitsubishi Materials (+5.1%). Nikkei (+0.9%) 9654 S&P/ASX 200 (-0.2%) 4584 Kospi (+0.2%) 1793 STI (+0.15%) 2999

Commodity: Perdagangan minyak mentah mengalami sedikit perubahan diatas $81 per barel di New York setelah mengalami kenaikan untuk pertama kalinya dalam 4 hari terakhir sehubungan dengan kenaikan dari pasar ekuitas turut meningkatkan tingkat keyakinan bahwa rebound ekonomi akan menstimulasi permintaan minyak. Kemarin harga minyak mengalami kenaikan sebesar 1% bersamaan dengan MSCI World Indeks di 24 negara berkembang mengalami kenaikan ke level tertinggi dalam 12minggu terakhir membantah spekulasi pelemahan tingkat penyerapan kerja di AS yang bertambah akan menyebabkan Federal Reserve untuk meningkatkan kinerja dalam rangka penguatan ekonomi. Persediaan minyak mentah AS kemungkinan mengalami penurunan pada minggu lalu, menurut survey Bloomberg News sebelum laporan dari Departemen Energi AS hari besok. WTI Crude (+0.1%) $ 81.5/barrel, Gold 100 (+0.0%) USD 1,202/t oz, CPO (+2.0%) RM 2,721/MT, Nickel (+1.0%) USD 22,100/MT, Tin (+1.2%) USD 20,725/MT.

Research Team

Economic & Industrial News

Economic: Utang RI Capai Rp 1.625,63 Triliun

Utang pemerintah Indonesia periode Januari-Juli 2010 tercatat sebesar Rp 1.625,63 triliun. Angka itu bertambah Rp 34,97 triliun dari posisi akhir tahun 2009 yang sebesar Rp 1.590,66 triliun. Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah mencapai US$ 181,59 miliar, bertambah US$ 12,37 miliar dari jumlah di akhir 2009 yang sebesar US$ 169,22 miliar. Utang tersebut terdiri dari pinjaman US$ 65,22 miliar dan surat berharga US$ 116,37 miliar. Dengan menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 6.253,79 triliun, maka rasio utang Indonesia tercatat sebesar 26%. Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir Juni 2010 adalah:

* Bilateral : US$ 40,77 miliar

* Multilateral: US$ 21,41 miliar

* Komersial : US$ 2,98 miliar

* Supplier : US$ 60 juta.

Economic: Surplus Neraca Pembayaran RI Turun Jadi US$ 5,4 Miliar

Sepanjang triwulan II-2010, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tercatat mengalami surplus sebesar US$ 5,4 miliar. Angka ini turun dibandingkan triwulan I-2010 yang sebesar US$ 6,6 miliar. Surplus NPI sepanjang triwulan II-2010 ini turun disebabkan karena berkurangnya surplus baik dari transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial. Surplus NPI masih ditopang oleh kinerja positif pada neraca perdagangan nonmigas, neraca perdagangan gas, dan neraca transfer berjalan. Kinerja ekspor nonmigas dinilai BI mampu melampaui kenaikan impor nonmigas karena didukung berlanjutnya pemulihan ekonomi dunia. BI mencatat surplus transaksi berjalan turun dari US$ 2,068 miliar pada triwulan I-2010 menjadi US$ 1,834 miliar pada triwulan II-2010. (Detik/nlt)

Commodity: Indonesia Targetkan Swasembada Kedelai 2014

Menteri Pertanian, Suswono, mengatakan Indonesia menargetkan swasembada kedelai pada 2014, dan salah

satunya menjadikan Lahat, Sumatera Selatan, lumbungnya. Menteri Pertanian mengemukakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja dan panen raya kedelai pada Senin di Desa Pagarjati, Kecamatan Kikim Selatan, Lahat. Menurut dia, selama ini dari semua lokasi penanaman dan pengembangan tanaman kedelai di Indonesia,

baru di Lahat yang bisa mencapai hasil panen sangat membanggakan. Disebutkan, setiap 1 hektare lahan dapat menghasilkan 2,6 ton kedelai, sementara sebelumnya hanya sekitar 1,3 ton saja. "Kerja keras dan dedikasi semua kalangan, khususnya petani, sangat membanggakan. Hal ini sudah dibuktikan petani di Kabupaten Lahat," kata Suswono. Ke depan, kata dia, tinggal bagaimana trik dan kiat khusus yang akan dilaksanakan dalam pengelolaan dan pendistribusiannya saja. Bahkan, target 2014--jika hasil positif terus ditunjukkan di lapangan seperti ini--jelas semuanya akan mampu dicapai. (Antara/AA)

Commodity: Analis: Tren CPO Masih Bullish

Rebound harga crude palm oil (CPO) diramal masih akan terus berlanjut. Kemarin, penguatannya berlangsung untuk hari keempat. Hingga pukul 18.10, harga CPO untuk kontrak pengiriman Oktober di Bursa Derivatif Malaysia (MDEX) meloncat tajam dan mencapai US$ 868,3 per ton. Ada beberapa faktor pemicunya. Pertama, adanya kekhawatiran turunnya suplai akibat faktor cuaca. Kedua, tingginya harga kedelai juga melambungkan harga CPO. Asal tahu saja, faktor bencana kekeringan di Rusia dan cuaca buruk di Kanada juga Eropa menghancurkan produksi pertanian. Akibatnya, harga bahan pangan, seperti kedelai dan gandum terancam melonjak tinggi. Minyak kedelai untuk pengiriman Mei naik 2,1% menjadi 8.286 yuan (US$ 1,225) per ton di Dalian Commodity Exchange. Tingginya harga kedelai ini memunculkan spekulasi bertambahnya permintaan CPO. Analis Askap Futures, Ibrahim menyebut pekan ini harga CPO masih berpotensi naik karena tingginya permintaan. Apalagi, produksi dari Malaysia tahun ini diprediksi akan berkurang 500.000 ton dari kapasitas 17 juta ton per tahun. Dia memperkirakan, rebound harga CPO masih berpeluang hingga pekan mendatang. Dan minggu ini, akan bergulir di US$ 868-US$ 872 per ton. Tapi, setelah itu, akan mengalami koreksi dulu karena

kenaikannya sudah sangat tinggi. Namun, ini tidak mengubah tren CPO yang masih bullish hingga akhir tahun. "Apalagi di akhir tahun, panen kedelai sudah berakhir, sehingga permintaan CPO cenderung bertambah," kata Ibrahim. Vice President Riset Valbury Asia Futures, Nico Omer Jonckheere menilai meski kenaikan harga CPO saat ini sudah terbilang sangat tinggi, namun tingginya permintaan masih berpeluang mengangkat harga. Apalagi, didukung tingginya harga kedelai, dan kekhawatiran suplai. (Kontan/AA)

Economic: Menkeu: Rupiah Terlalu Kuat Indonesia Tidak Kompetitif

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengakui bahwa apresiasi nilai tukar rupiah yang terlalu kuat menyebabkan Indonesia tidak kompetitif. "Memang ini membuat kondisi kita tidak kompetitif, nah pemerintah tentu mengharapkan agar Indonesia terus kompetitif ke depan," kata Menkeu di Jakarta, Senin. Ia menyebutkan, pemerintah dan pihak terkait akan selalu menjaga agar Indonesia selalu dalam posisi kompetitif atau memiliki daya saing. "Inisiatif ini tentu tetap di Bank Indonesia dan pemerintah, namun belum bisa disampaikan sekarang," katanya. Dalam kondisi nilai tukar rupiah mengalami apresiasi terlalu kuat maka ekspor dari Indonesia akan mengalami tekanan. Dengan penguatan rupiah maka keuntungan yang diperoleh eksportir juga mengalami penurunan. Sementara itu mengenai peningkatan kepemilikan surat utang negara (SUN) oleh investor asing, Menkeu mengatakan, dana asing tidak ada masalah selama kondisi makro ekonomi sehat dan memiliki daya tahan. (Antara/AA)

Economic: Pemerintah Waspadai Inflasi Meningkat Tajam

Pemerintah mewaspadai kecenderungan inflasi akan meningkat tajam selama semester II 2010 namun pemerintah belum mengubah asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010. "Itu kita waspadai, tapi kita lihat bahwa inflasi lima plus minus satu persen masih kita pegang," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Senin. Ia menyebutkan, hingga saat ini belum ada perubahan asumsi laju inflasi di APBNP 2010 sebesar 5,3 persen dan prognosa selama tahun 2010 sebesar lima plus minus satu persen. "Ini yang kita lihat sama-sama, kalau ada perubahan kita sampaikan," katanya. BPS mencatat inflasi Juli 2010 mencapai 1,57 persen, inflasi tahun kalender pada Juli 2010 mencapai 4,02 persen, dan inflasi year on year pada Juli 2010 mencapai 6,22 persen. Menurut Menkeu, inflasi yang tinggi memang merupakan salah satu yang direspon pemerintah karena menurunkan daya beli masyarakat. (Antara/AA)

Euro: Saham Eropa Ditutup Menguat

Pasar saham Eropa ditutup lebih tinggi pada Senin, didukung oleh data perdagangan Jerman yang kuat dan spekulasi bahwa Federal Reserve Amerika Serikat dapat mengambil langkah-langkah baru untuk mendorong

pemulihan ekonomi yang lamban. Para dealer mengatakan, laporan pekerjaan AS yang buruk pada Jumat telah memukul pasar, tetapi kemudian investor Eropa mencatat bagaimana Wall Street kembali menguat untuk menutup dengan kerugian moderat pada hari itu. Dengan pertemuan Fed pada Selasa, semua mata tertuju pada hasilnya dengan harapan bahwa pemerintah AS bisa datang dengan beberapa stimulus baru untuk menjaga pemulihan pada treknya. Pada saat yang sama, beberapa menyarankan bahwa data AS lemah baru-baru ini, termasuk laporan kerja Jumat, bukan berarti risiko ekonomi jatuh kembali ke resesi dan bahwa pemulihan, jika lambat, akan terus berlanjut. Di London, indeks FTSE 100 ditutup naik 1,47 persen pada 5.410,52 poin. Di Paris, indeks CAC 40 meningkat 1,65 persen menjadi 3.777,37 dan di Frankfurt, indeks DAX 30 naik 1,47 persen menjadi 6.351,60 - akhir terbaiknya sejak Agustus 2008.(Antara/AA)

China: Pesan Satu Juta Ton Arang Batok

Salah satu perusahaan China memesan satu juta ton arang batok dari pelaku usaha kecil dan menengah Indonesia. Inilah saatnya UKM menangkap peluang dengan bersatu padu memenuhi permintaan yang nilainya bisa mencapai sekitar Rp 2,7 triliun. (kompas/ev).

Singapore: Q2 GDP direvisi menurun 24%

Singapura menurunkan target pertumbuhan ekonominya di kuartal in (Q2 GDP) menjadi 24% yang sebelumnya

diperkirakan akan tumbuh mencapai 26%. Per-tahunnya, GDP telah naik 18.8% dan angka tersebut juga menurun dari perhitungan awal sebesar 19.3%. MTI tetap menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2010 sekitar 13 -15%. (RTTNews,bsms)

Corporate news

ASRI: Bangun Kota Mandiri Rp350 Miliar

PT Alam Suetra Realty Tbk (ASRI) akan menginvestasikan dana sedikitnya Rp350 miliar untuk mengembangkan proyek kota mandiri baru di Pasar Kemis, Tangerang, Banten. Proyek tersebut bakal diluncurkan dan mulai dibangun pada 2011. (Investor/nlt)

BUMI: IPO Bumi Mineral Diperkirakan Tertunda

Rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) PT Bumi Resources Mineral, anak usaha PT Bumi Resources Tbk diperkirakan mundur dari jadwal semula. Awalnya, penawaran umum perdana saham Bumi Resources Mineral itu akan dilakukan pada September atau Oktober 2010. Menurut Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Eddy Sugito penundaan tersebut terkait dengan aset perseroan yang belum berproduksi. Namun, Eddy enggan menyebutkan apakah penundaan tersebut diajukan oleh perseroan atau berasal dari otoritas bursa. Bumi Resources Mineral menargetkan perolehan dana sekitar US$400 juta terkait rencana penawaran umum perdana saham itu. Perseroan adalah anak perusahaan yang 99,99 persen

sahamnya dimiliki Bumi Resources. (Vivanews/nlt)

SMAR: Laporan Verifikasi Independen Diyakini Berpihak ke SMART

PT SMART Tbk (SMAR) meyakini bila laporan verifikasi independen (IVEX) yang akan diumumkan Selasa 10 Agustus besok menunjukkan bila perseroan bertanggungjawab. Adapun perseroan menyatakan pihaknya sebagai sebuah pelaku usaha yang bertanggung jawab dan memiliki peran penting dalam mendorong produksi minyak kelapa sawit lestari. (okezone/ev).

BBRI: Pemerintah Teken Kesepakatan Remitan dengan BRI

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang Penggunaan Jasa Perbankan Dalam Rangka Penyelenggaraan Program Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. MoU ini ditujukan untuk mendukung jasa perbankan, sekaligus memberi kemudahan ke tenaga kerja Indonesia dalam pengiriman uang. Menakertrans Muhaimin Iskandar mengatakan, pemerintah saat ini tengah melakukan penyempurnaan sistem penanganan Tenaga Kerja Indonesia. (Kontan/nlt)

BBTN: Sudah Capai 50% dari Target Penyaluran Kredit

Bank BTN tampaknya optimistis menjalani bisnis penyaluran kreditnya di 2010 ini. Lihat saja, pembiayaan perseroan pelat merah tersebut di paruh pertama tahun ini, yang sudah mencapai 50% dari total target penyaluran kredit sepanjang tahun, yakni tembus Rp 10 triliun dari total target Rp 20 triliun. Director Housing and Commercial Bank BTN Purwadi memperkirakan, penyaluran kredit perseroannya bisa melampaui total target kredit seperti tertuang dalam Rencana Kerja Perusahaan 2010. Saat ini, portofolio kredit Bank BTN terbesar adalah pembiayaan perumahan, yakni sebanyak 92,2%. Sisanya dikucurkan ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk investasi. (Kontan/nlt)

BMRI: Kredit Mandiri ke jalan tol tersisa Rp8 T

Penyaluran kredit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk sektor infrastruktur pembangunan jalan tol masih tersisa Rp8 triliun karena terkendala pembebasan lahan oleh investor. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan perseroan telah berkomitmen menyalurkan kredit pembangunan jalan tol sebesar Rp10 triliun. Dana itu, akan digunakan untuk membiayai sejumlah ruas pembangunan jalan tol di Pulau Jawa. Namun, jumlah yang tersalurkan hingga saat ini baru mencapai Rp2 triliun atau sekitar 20% dari total komitmen perseroan. (bisnis/ev).

BYAN: Habiskan Biaya Eksplorasi Rp27 Miliar

PT Bayan Resources Tbk (BYAN), melalui enam anak usahanya telah menghabiskan biaya eksplorasi tambang batubara sekitar Rp27,69 miliar pada Januari-Juli 2010. Perseroan menganggarkan biaya eksplorasi sekitar Rp58,89 miliar tahun ini. Keenam anak usaha itu terdiri atas PT Wahana Baratama Mining, PT Gunungbayan Pratamacoal Blok I, PT Perkasa Inakakerta, PT Teguh Sinarabadi, dan PT Firman Ketaun Perkasa. (Investor/nlt)

MAPI: Realisasi Capex Mitra Adiperkasa Capai 40%

Realisasi belanja modal emiten ritel PT Mitra Adiperkasa pada 1H10 telah mencapai sebesar 30-40% dari total belanja modal sebesar Rp 250 miliar yang dianggarkan pada tahun ini. Fetty Kwartati, Sekretaris Perusahaan Mitra Adiperkasa, mengatakan belanja modal pada paruh tahun pertama digunakan untuk menambah luas gerai di sejumlah kota, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Padang, dan Jambi. (bisnis/uth)

IMAS: Cetak Laba Rp209,2 Miliar

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mencatatkan laba bersih Rp209,28 miliar sepanjang 1H10. Laba ini meningkat 157,57% dibandingkan realisasi 1H09 sebesar Rp81,25 miliar. Peningkatan laba bersih ini ditopang oleh kinerja 56 anak perusahaan Indomobil, baik yang bergerak di bidang usaha dealer, pabrikasi, asuransi, perdagangan, pertambangan serta penyewaan dan pengelolaan gedung. (Investor/nlt)

JSMR: Realisasikan Capex Rp800 Miliar

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) telah merealisasikan belanja modal (capex) 2010 sebesar 33,33% atau Rp800 miliar dari alokasi Rp2,4 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk pengembangan ruas tolbaru tahun ini. Sisa belanja modal perseroan sebesar Rp1,6 triliun siap dialokasikan untuk menuntaskan tujuh ruas tol baru. Total investasi ketujuh ruas tolbaru sekitar Rp12 triliun. (Investor/nlt)

UNSP: Incar Produksi Karet 34 Ribu Ton

Emiten perkebunan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) optimistis produksi karet perseroan tahun ini bakal mencapai 34 ribu ton atau naik 9,7% dibanding periode sama 2009 sebesar 31 ribu ton. Pada 1H10, UNSP mampu memproduksi karet sebanyak 16,6 ribu ton. (Investor/nlt)

BBTN: Penyerapan KPR BTN Tumbuh 30%

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) meminta pemerintah segera mengeluarkan petunjuk teknis (juknis) fasilitas likuiditas (FL) perumahan. Meskipun juknis belum terbit, penyerapan kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi BTN tumbuh 30%. Wakil direktur utama BTN Evi Firmansyah mengatakan, pihaknya siap mengucurkan KPR kepada masyarakat, baik melalui pola subsidi maupun pola pembiayaan FL perumahan. (investor/uth)

IPO: BEI: IPO Bumi Resources Mineral Mungkin Tertunda

Intial Public Overing (IPO) anak usaha anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Mineral (BRM) kemungkinan mundur. Dalam proses evaluasi awal di Bursa Efek Indonesia (BEI), ada beberapa dokumen yang belum dipenuhi BRM. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito menegaskan, BRM tetap melakukan pencatatan saham di pasar modal Indonesia, bukan pembatalan. Hanya kelengkapan dokumen yang tidak memenuhi syarat di awal, menyebabkan pelaksanaan IPO perseroan mundur dari Jadwal. (detik/gps)

IPO: Indofood CBP Dapat Izin IPO

Rencana penerbitan saham perdana alias initial public offering (IPO) PT Indofood CBP Sukses Makmur mulai menemui babak baru. Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya memberikan izin pra efektif kepada anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ini. Rencananya, Indofood ini akan melantai di BEI sekitar Oktober mendatang. Indofood berencana melepas saham sekitar 20% dan menargetkan bisa mengantongi dana sebesar US$ 400 juta. (Kontan/nlt)

Earning Watch

ASIA: Laba Bersih Turun 9.9% Pada 1H10