Selasa, 10 Agustus 2010

Indeks Dow Jones Batal Terpuruk

Saham-saham di bursa Wall Street berhasil bangkit dari keterpurukan meski ditutup masih melemah. Keputusan Bank Sentral AS untuk menambah stimulus membawa sentimen positif ke pasar.

Menjelang pertemuan Bank Sentral AS, indeks Dow Jones sempat terpangkas hingga 100 poin lebih. Namun setelah pengumuman dari The Fed, aksi beli kembali hadir.

Dalam pertemuannya, Bank Sentral AS memutuskan untuk mempertahankan suku bunga ekstra rendah di kisaran 0-0,25%. The Fed juga menjanjikan stimulus tambahan guna mendongkrak perekonomian AS karena proses pemulihannya yang lambat.

The Fed mengatakan akan menginvestasikan lagi dana-dana tunai dari efek hipotek yang jatuh tempo untuk membeli utang pemerintah dalam skala kecil, sehingga dapat membantu menurunkan tingkat suku bunga jangka panjang. Sebuah langkah berani yang dilakukan untuk memulai kembali program yang selama krisis keuangan melibatkan pembelian skala besar efek beragun aset dan utang pemerintah.

Namun tetap saja sebagian investor belum yakin langkah tersebut akan segera memberikan dampak pada lemahnya sektor tenaga kerja dan melemahnya belanja konsumen.

"The Fed seperti menangkap dalam lubang, dimana dia tidak yakin dengan apa yang dilakukannya. Ini adalah langkah jaminan, seseorang mungkin mengambilnya dengan segan hanya untuk memenuhi ekspektasi pasar," ujar Michael O'Rourke, kepala analis dari BTIG LLC seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/8/2010).

Pada perdagangan Selasa (10/8/2010), indeks Dow Jones ditutup melemah 54,50 poin (0,51%) ke level 10.644,25. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 6,73 poin (0,60%) ke level 1.121,06 dan Nasdaq melemah 28,54 poin (1,24%) ke level 2.277,17.

Perdagangan juga berjalan masih sangat tipis dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya 7,44 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang mencapai 9,65 miliar.


http://www.detikfinance.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar