Selasa, 03 Agustus 2010

Cermati Saham Sektor Tambang & Bank

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada transaksi Rabu (4/8) masih berpeluang menguat. Investor bisa memilih saham di sektor perbankan ataupun pertambangan.

Mohamad Reza, analis dari Erdhika Securities mengatakan, pasar saat ini masih mengkhawatirkan tekanan inflasi yang lebih besar hingga akhir tahun. Hal ini memberi tekanan pada pergerakan bursa saham domestik. “Namun, selama indeks masih berada di atas 2.900, bursa masih konsolidasi. Karena secara teknikal belum ada perubahan menjadi down trend,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, tingkat inflasi Juli yang di atas ekspektasi pasar, dikhawatirkan akan memangkas target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010. Apalagi inflasi hingga akhir tahun belum memasukkan faktor kenaikan TDL, harga barang menjelang Lebaran, dan tahun baru.

Selain itu, dengan dana asing yang masih terus mengalir, ada kemungkinan BI akan meredam inflasi dengan cara menaikkan BI rate. Namun, suku bunga yang tinggi justru akan menarik lagi investasi ke Indonesia, mengingat tingkat bunga di negara lain masih rendah. ”Inilah yang menyebabkan imported inflation karena apresiasi nilai tukar,” ujarnya.

Dengan kinerja emiten semester pertama 2010 yang relatif bagus, target harga lama yang digunakan para fund manager sudah hampir tercapai. Ini berarti harus ada profit taking. Namun, karena ada indikasi pertumbuhan semester dua 2010, berarti harus dilakukan revaluasi ulang harga atas beberapa saham. “Hal ini menunjukkan, peluang IHSG menguat masih ada,” katanya.

Adapun atas kekhawatiran tingginya tekanan inflasi, telah terjadi koreksi pada saham perbankan, yang paling sensitif terhadap perubahan tingkat bunga. Namun, hal ini bisa dimanfaatkan investor untuk membeli di harga rendah.

Saham perbankan yang disarankan adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI). “Buy on wekness dengan dengan target harga BBRI dapat mencapai Rp11.000 dan BMRI Rp7.000 per lembarnya,” ucapnya.

Sedangkan saham tambang juga menjadi pilihan Reza, terkait naiknya harga komoditas logam. Saham pilihannya adalah PT Aneka Tambang (ANTM) dan PT Timah (TINS), yang masing-masing ditargetkan dapat mencapai Rp2.300 dan Rp3.700 per lembarnya. “Pulihnya harga komoditas, akan menguntungkan saham-saham tersebut,” pungkasnya.

Pada perdagangan Selasa (3/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 85,323 poin (2,78%) ke level 2.973,656. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup ramai, dimana volume transaksi tercatat sebesar 5,174 miliar lembar saham, senilai Rp5,269 triliun dan frekuensi 123.861 kali.

Sebanyak 43 saham naik, 196 saham turun dan 52 saham stagnan. Koreksi bursa didukung aksi investor asing yang mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp590 miliar. Dimana transaksi jual mendominasi sebesar Rp2.022 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,432 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar