Rabu, 28 Juli 2010

eTrading’s Market Flash

Þ US: Standard & Poor's 500 indeks turun 0.7%

News Highlight

Economic & Industrial News

Þ Banking: Porsi Kredit UMKM Terus Membesar

Þ Economic: 2 Investor Asing Siap Investasi di Kalimantan

Þ Economic: Afsel Perkuat Kerja Sama Perdagangan di RI

Þ Economic: Indonesia-Turki Sepakat Genjot Perdagangan

Þ Economic: Pemerintah Lelang Obligasi dengan Debt Switch

Þ Energy: Perusahaan Migas Afsel Minati Investasi Batu Bara RI

Þ Euro: Ukraina Dibantu IMF US$15 M Atasi Guncangan Eksternal, Kelemahan DN

Þ Mining: Nilai Inalum Diproyeksikan USD1.229 Juta

Þ New Zeland : Selandia Baru Naikkan Suku Bunga Meski Prospek Pemulihan Memburuk

Þ US: Prospek Ekonomi AS Masih Suram

Þ US: Saham AS Jatuh di Tengah Melemahnya Data Ekonomi

Corporate News

Þ BBTN: BTN gandeng HDFC India

Þ BBRI: Kredit konsumer komersial BRI capai Rp8 triliun

Þ BBKP: Syariah Siap Tambah Modal Rp 100 Miliar

Þ KBLV: Jual Aset ke Anak Usaha Rp110 M

Þ BMRI: Bank Mandiri Catatkan Laba Bersih Rp4 Triliun

Þ BACA: Bantah Ada Rush

Þ RALS: Jelang Ramadan, Ritel Tambah Stok Dua Kali Lipat

Þ ELTY: Rights Issue Bakrieland Sepi Peminat

Þ KARK: Jajaki Gandeng China Harbour

Þ DSSA: Suntik Anak Usaha Rp180 Miliar

Þ INCO: Tawari Pasokan ke Antam

Þ BJBR: Laba Bersih Bank Jabar Banten Naik 37,49%

Þ PTBA: Bukit Asam Ekspansi US$2 miliar

Earning Watch

Þ AALI: Laba Turun 17,32%

Þ ANTA: Trans Kuasai 78,3% Saham Anta Tour

Þ BBRI : Dapen BRI Genjot Investasi Saham

Þ BCAP: Laba Merosot 64%

Þ BCIC: Laba Bersih Anjlok 41,67%

Þ BIPI: Revisi Laporan, Kas Tinggal Rp 42,83 Miliar

Þ BMRI: Semester I, DPK Bank Syariah Mandiri Capai Rp 23,3 T

Þ INVS: Laba Naik 90%

Þ LCGP: Targetkan Laba Bersih Rp1,5 Miliar

Þ PTPP: Catat Laba Rp 25,22 Miliar

Þ SIPD: Teken Kredit dari Bukopin & BNI Rp213 miliar

Technical Picks

Þ ADHI (620) – Trading Buy

Þ BKSL (118) - Trading Buy

Þ TOTL (215) - Trading Buy

Þ UNTR (19900) – Sell

CLICK HERE TO VIEW FULL REPORT

Market Flash

Dow Jones: Sebagian besar saham AS jatuh, membuat Standard & Poor's 500 Indeks melemah untuk hari keduanya, setelah pesanan untuk barang tahan lama secara mengejutkan mengalami penurunan dan Federal Reserved menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi melambat di beberapa sektor. Boeing Co. turun 1.9%, sementara WellPoint Inc. jatuh 3.7% setelah penjualan quartal kedua meleset dari perkiraan para analis. Eastmant Kodak Co. turun 15% setelah melaporkan kerugian pada kuartal kedua yang lebih besar dari yang diperkirakan. Standard & Poor's 500 indeks (-0.7%) ke 1,106.13; Dow Jones Industrial Average (-0.4%) ke 10,497.88

Regional : Bursa saham Asia melemah di hari Kamis dimana sentimen terpukul oleh kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi AS. Di Jepang, Sanyo Electric menguat seiring kabar bahwa Panasonic Corp berencana untuk menjadikan anak usaha kedalam unit yang dimiliki sepenuhnya. Sanyo (+19%). Mazda Motor (-1.9%) dan Toyota Motor (-0.5%). S&P/ASX 200 (-0.4%) 4513 Nikkei (- 0.8%) 9675 Kospi flat di level 1773 STI (+0.05%) 2986

Commodity: Minyak mentah diperdagangkan pada level terendah dalam 1 minggu di New York setelah pemerintah mengumumkan laporan pasokan minyak yang naik tak terduga berkaitan dengan import. Minyak mentah untuk pengiriman September diperdagangkan di $ 77,06 per barrel, dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Harga minyak jatuh juga dikarenakan laporan total pesanan barang tahan lama yang dimaksudkan untuk terakhir setidaknya tiga tahun, tiba-tiba jatuh 1 persen ditengah menurunnya permintaan untuk pesawat terbang. Laporan Departemen Perdagangan memperdalam kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi mungkin lesu dan membatasi permintaan bahan bakar. Minyak mentah (Brent) ditutup turun 7 sen atau 0,1 persen pada level harga $ 77/barrel. WTI Crude (-0.0%) $ 77.0/barrel Gold 100 (+0.0%) USD 1,164/t oz CPO (-1.2%) RM 2,530/MT Nickel (-0.7%) USD 20,405/MT Tin (+1.0%) USD 19,525/MT

Research Team

Economic & Industrial News

Banking: Porsi Kredit UMKM Terus Membesar

Perbankan makin gencar menyalurkan kredit mikro dan kecil dalam setahun terakhir. Pasar yang masih besar dan marjin keuntungan yang tinggi menjadi daya tarik utama kredit mikro dan kecil. Gencarnya penyaluran kredit mikro dan kecil mendorong porsi kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap total kredit perbankan nasional cenderung membesar. Berdasarkan data Bank Indonesia , total kredit UMKM per Mei 2010 mencapai Rp 810.82 triliun atau 53% dari total kredit yang senilai Rp 1,531.56. Porsi itu meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 50%. (kompas/aw)

Economic: 2 Investor Asing Siap Investasi di Kalimantan

Dua investor asing asal Timur Tengah dan Jepang siap untuk berinvestasi membangun jalur kereta api di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Kedua investor ini adalah Ras Al-Khaimah Investment asal Timur Tengah yang siap membangun jalur kereta di Kalimantan Timur. Sedangkan Itochu Corporation siap membangun jalur kereta di Kalimantan Tengah. (okezone/ev)

Economic: Afsel Perkuat Kerja Sama Perdagangan di RI

Afrika Selatan (Afsel) berencana untuk memperkuat hubungan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Indonesia. Delegasi Parlemen Afsel berdialog dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Tujuannya, untuk meningkatkan hubungan kerjasama dan perdagangan dengan Indonesia. Mereka mempelajari, bagaiamana hubungan Kadin dengan parlemen, termasuk dukungan parlemen bagi Kadin. Dalam kunjungannya ke Indonesia pada beberapa waktu yang lalu, Parlemen Afsel membahas sejumlah kebijakan publik, termasuk, peranan pengusaha. (okezone/ev)

Economic: Indonesia-Turki Sepakat Genjot Perdagangan

Pengusaha Turki kembali menyambangi kantor Kementerian Perekonian hari ini. Kunjungan pengusaha Turki itu untuk menindaklanjuti posisi dagang Indonesia-Turki yang telah ditandatangani akhir bulan lalu oleh Presiden kedua negara. Komitmen ini terwujud dari kesepakatan pemerintah Indonesia dan Turki untuk membuat joint partnership, bukan melakukan kerja sama perdagangan bebas (FTA). (vivanews/ev)

Economic: Pemerintah Lelang Obligasi dengan Debt Switch

Pemerintah akan melakukan lelang pembelian kembali obligasi negara dengan cara penukaran (debt switch). Pelaksanaan lelang melalui dealer utama yang terdiri atas 14 bank dan 4 perusahan sekuritas. Peserta lelang tersebut adalah Citibank NA, Deutsche Bank, HSBC, BCA, Bank Danamon, BII, Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, BNI, Bank Panin, BRI, Bank Permata, Standard Chartered Bank, JPMorgan Chase Bank NA, Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Trimegah Securities. (vivanews/ev)

Energy: Perusahaan Migas Afsel Minati Investasi Batu Bara RI

Perusahaan minyak dan gas (migas) asal Afrika Selatan Afsel (Sasol) saat ini mempelajari peluang investasi gasifikasi batu bara di Indonesia. Itu sektor yang paling besar. Rencananya, nilainya lebih dari USD6 miliar. Tapi tidak tahun ini, mungkin tahun depan. Mereka membawa teknologi baru ke Indonesia . Tapi, mereka minta persyaratannya banyak, seperti penyikapan fiskal dan sebagainya. (okezone/ev)

Euro: Ukraina Dibantu IMF US$15 M Atasi Guncangan Eksternal, Kelemahan DN

Dana Moneter Internasional (IMF) Rabu mengumumkan, akan memberikan pinjaman senilai 15,15 miliar dolar kepada Ukraina selama dua setengah tahun ke depan dalam upaya untuk membantu negara itu pulih dari krisis. "Ukraina muncul dari sebuah periode yang sulit selama ekonomi parah terkena guncangan eksternal dan diperburuk oleh kelemahan dalam negeri," kata John Lipksy, ketua dua dana yang bertanggung jawab. (Antara/AA)

Mining: Nilai Inalum Diproyeksikan USD1.229 Juta

Apabila proyek PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) diambil sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia , maka pemerintah harus membayar kompensasi sebesar nilai buku. Pada 2013 mendatang, saat perjanjian kontrak dengan Nippon Asahan Alumina (NAA) berakhir, diproyeksikan nilai buku Inalum sebesar USD1.229 juta. (okezone/ev)

New Zeland : Selandia Baru Naikkan Suku Bunga Meski Prospek Pemulihan Memburuk

Bank Sentral Selandia Baru menaikkan tingkat bunga resmi untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua bulan pada Kamis, namun mengakui prospek untuk pemulihan ekonomi telah memburuk. Gubernur Bank Sentral Selandia Baru (Reserve Bank of New Zealand) Alan Bollard menaikkan tingkat suku bunga kas (cash rate) seperempat persentase poin menjadi 3,0 persen, tujuh minggu setelah peningkatan serupa dari rekor rendah 2,5 persen, kenaikan pertama dalam hampir tiga tahun. "Sementara prospek pertumbuhan ekonomi telah sedikit melemah, itu masih tepat untuk terus mengurangi tingkat dukungan luar biasa yang dilaksanakan selama resesi 2008-09," kata Bollard. "Perekonomian dunia terus memperapuh pemulihan. Pertumbuhan mitra dagang ternyata lebih kuat daripada yang kita perkirakan, namun, masa depan prospek pertumbuhan telah memburuk." Bollard mengatakan investasi bisnis yang rendah, permintaan domestik yang tenang, omset perumahan menurun dan pertumbuhan kredit rumah tangga lemah. (Antara/AA)

US: Prospek Ekonomi AS Masih Suram

Setelah mengalami rebounddari resesi parah selama satu tahun, ekonomi Amerika Serikat (AS) kehilangan energi dan berpotensi mengalami periode pertumbuhan lambat yang panjang. Peringatan ini diucapkan para analis menanggapi hasil survei The Conference Board yang menyatakan keyakinan konsumen AS pada Juli anjlok seiring semakin sulitnya mencari pekerjaan. Prospek pasar tenaga kerja AS tetap suram, sementara pengangguran masih berada di 9,5 persen. (okezone/ev)

US: Saham AS Jatuh di Tengah Melemahnya Data Ekonomi

Pasar saham Amerika Serikat mengayun lebih rendah pada Rabu, setelah sebuah laporan Federal Reserve menandakan pemulihan ekonomi lamban dan berita bahwa pesanan untuk barang-barang tahan lama merosot pada Juni didorong konsolidasi dari kenaikan baru-baru ini. Dow Jones Industrial Average dari saham blue chips jatuh 39,81 poin (0,38 persen) menjadi ditutup pada 10.497,88, mengakhiri kenaikan empat hari berturut-turut. Indeks komposit teknologi Nasdaq menyusut 23,69 poin (1,04 persen) menjadi 2.264,56 sedangkan indeks S&P 500 yang lebih luas kehilangan 7,71 poin (0,69 persen) menjadi 1.106,13. Sentimen memburuk akibat berita bahwa pesanan untuk barang-barang besar tahan lama di Amerika mengalami penurunan terbesar dalam hampir setahun pada Juni, di tengah permintaan yang lebih lemah untuk pesawat terbang dan barang elektronik. Pesana baru untuk "barang-barang manufaktur tahan lama" - item seperti pesawat, mobil, kulkas dan komputer - menurun sebesar dua miliar dolar, atau satu persen, dari bulan sebelumnya, kata Departemen Perdagangan. "Pasar ekuitas tetap condong ke penurunan ... karena penurunan tak terduga pesanan barang tahan lama, yang menghalangi sentimen ekonomi, adalah mengganjal momentum kenaikan di pasar saham baru-baru ini," analis di Charles Schwab & Co mengatakan dalam catatan kliennya. Tren itu digarisbawahi sebelum bel pembukaan saat perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan AS Boeing mengumumkan penurunan tajam laba 21 persen pada triwulan II, di tengah pendapatan yang jatuh dan pengiriman pesawat lebih sedikit. (Antara/AA)

Corporate news

AALI: Laba Turun 17,32%

Laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sepanjang semester I-2010 mengalami penurunan 17,32% dari Rp 769,849 miliar di semester I-2009 menjadi Rp 636,451 miliar. Meningkatnya harga pokok penjualan sebesar Rp 132,6 miliar menjadi penyebab turunnya laba. Penjualan bersih AALI jugta ikut turun tipis 0,56% menjadi Rp 3,517 triliun hingga akhir Juni 2010. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan mengalami penjualan bersih Rp 3,537 triliun. Harga pokok penjualan perseroan naik tipis menjadi Rp 2,291 triliun dari Rp 2,158 triliun di semester I-2009. Hal ini menyebabkan laba kotor menjadi Rp 1,226 triliun atau turun 11,03% dari periode yang sama tahun lalu, Rp 1,378 triliun. (Detik/nlt)

ANTA: Trans Kuasai 78,3% Saham Anta Tour

PT Trans Lifestyle meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk (ANTA) menjadi 78,33% dari sebelumnya 55%. ANTA telah memborong 133 juta (23,33%) saham ANTA pada 23 Juli 2010. (Investor/nlt)

BBRI : Dapen BRI Genjot Investasi Saham

Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia (Dapen BRI) menaikkan investasi ke saham menjadi 30%

pada semester II/2010 seiring dengan pertumbuhan positif iklim investasi pasar modal. Investasi

ke portofolio saham berkisar 20% pada semester I/2010. (bisnis/ev)

BCAP: Laba Merosot 64%

PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) mencatat penurunan laba bersih sebesar 64,18% dari Rp 38,157 miliar menjadi Rp 13,665 miliar pada semester-I 2010. Pendapatan yang turun hingga Rp 25,92 miliar menjadi penyebab turunnya laba. Pendapatan usaha BCAP tercatat menurun 21,42% dari Rp 120,953 miliar di semester I-2009 menjadi Rp 95,033 miliar pada semester-I 2010. Beban usaha justru naik menjadi Rp 61,897 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 50,403 miliar. Laba usaha pun ikut turun mencapai 53,03% dari Rp 70,549 miliar pada semester-I 2009 menjadi Rp 33,135 miliar. Beban lain-lain turun dari Rp 32,828 miliar di semester I-2009 menjadi Rp 23,188 miliar sampai akhir Juni 2010. (Detik/nlt)

BCIC: Laba Bersih Anjlok 41,67%

PT Bank Mutiara Tbk (sebelumnya Bank Century) mencatat laba pada semester I-2010 sebesar Rp 58,33 miliar atau anjlok 41,67% jika dibandingkan dengan semester I-2009 yang tercatat sebesar Rp 139,9 miliar. Penurunan laba itu akibat PPAP (pencadangan) yang belum dibukukan. Per akhir Juni 2010 bank Mutiara berhasil membukukan laba Rp 58,33 miliar, biaya atas PPAP belum dibukukan pada semester I-2010. Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) per Juni 2010 tercatat sebesar Rp 6,85 triliun tumbuh 32,03% dari periode yang sama tahun 2009. (Detik/nlt)

BIPI: Revisi Laporan, Kas Tinggal Rp 42,83 Miliar

PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) akhirnya merevisi laporan keuangannya. Dalam laporan keuangan versi revisi, kas dan setara kas BIPI hanya tersisa Rp 42,83 miliar. Padahal, dalam laporan keuangan per 31 Maret 2010 yang belum revisi, BIPI masih mencatatkan kas dan setara kas sebesar Rp 1,53 triliun. Selain kas yang turun, posisi uang muka yang didapat dari pembelian surat utang dan lain-lain naik dari posisi sebelumnya yang hanya Rp 317,79 juta menjadi Rp 11,79 miliar. BIPI Juga mengubah pendapatan bunga dan jasa giro bersih dari Rp 9,92 miliar menjadi Rp 10,13 miliar. Imbasnya, laba bersih BIPI juga ikut mengalami perubahan. Pada laporan keuangan revisi, rugi bersih BIPI turun menjadi Rp 48,99 miliar dari Rp 49,2 miliar. (Kontan/nlt)

BMRI: Semester I, DPK Bank Syariah Mandiri Capai Rp 23,3 T

Bank Syariah Mandiri (BSM) semakin agresif meningkatkan jumlah nasabah dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Hingga semester I 2010, anak usaha Bank Mandiri ini meraup DPK sebesar Rp 23,3 triliun, dimana dana murah (tabungan dan giro) mengkontribusi 60,82% dan dana mahal 39,18%. Salah satu strategi BSM meningkatkan DPK mereka yaitu dengan menggandeng beberapa merchant. Saat ini BSM telah menggandeng 100 merchant. Yang terbaru adalah Batik Muslim, Shafira, Paparons Pizza, Sea World, Optik KAsum dan Lab Prodia. Hingga akhir tahun, BSM menargetkan bisa menggadeng 300 merchant. (Kontan/nlt)

INVS: Laba Naik 90%

PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) pada 1H10 berhasil mencatatkan laba bersih (belum diaudit) sebesar Rp13,10 miliar atau naik 90% dibandingkan realisasi 1H09 sebesar RP1,33 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh penjualan perseroan selama 1H yang mencapai Rp62,14 miliar atau naik 66% dibandingkan periode yang sama 2009. (Investor/nlt)

LCGP: Targetkan Laba Bersih Rp1,5 Miliar

PT Laguna Cipta Griya Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang properti pada tahun ini menargetkan laba bersih sebesar Rp1,50 miliar dibandingkan tahun lalu menanggung rugi bersih sebesar Rp1,06 miliar. Direktur Utama Laguna Cipta Alwi Bagir Mulachela mengatakan guna memenuhi perolehan laba bersih tersebut, perseroan menargetkan penjualan tumbuh sebesar 145,90% menjadi Rp30 miliar dari tahun lalu Rp12,20 miliar. Luas lahan keseluruhan untuk Puri Krakatau Hijau sebesar 22,8 hektare yang akan dikembangkan secara bertahap, perseroan berencana membangun 1.214 rumah. Perseroan mulai melakukan pembangunan Puri Krakatau Hijau tahap I pada 2004 dan melakukan penjualan pada 2005. Perumahan tersebut dikembangkan pada lahan seluas 3,6 hektare sebanyak 252 rumah, saat ini semuanya telah terjual. (Bisnis/nlt)

PTPP: Catat Laba Rp 25,22 Miliar

PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) mencatat laba bersih Rp 25,22 miliar hingga semester I-2010, atau meningkat 121,61% dibanding posisi tahun lalu yang sebesar Rp 11,38 miliar. Kenaikan laba ini didorong naiknya pendapatan akibat keuntungan atas beberapa proyek perseroan. Pendapatan perseroan hingga akhir Juni 2010 mencapai Rp 2,1 triliun. Ini termasuk proyek yang carry over di 2009. Di mana kontribusi pendapatan terbesar PTPP masih disumbang terbesar dari sektor gedung 70%, sisanya pembangunan jalan tol, pelabuhan, jembatan, dan lain-lain. Laba kotor BUMN karya ini mencapai Rp 142,14 miliar. Marjin laba ini naik dari 9% di semester I-2009 menjadi 10,5% di periode yang sama tahun ini. Laba usaha perseroan naik menjadi Rp 89,03 miliar, dengan marjin meningkat mencapai 6,6% hingga semester-I-2010. (Detik/nlt)

SIPD: Teken Kredit dari Bukopin & BNI Rp213 miliar

PT Sierad Produce Tbk menandatangani kredit modal kerja dengan PT Bank Bukopin Tbk dan kredit investasi dengan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk sebesar Rp213 miliar pada 26 Juli dan 28 Juli 2010. Head of Corporate Secretary Sierad Produce Elies Lestari Setiawan mengatakan Bank Bukopin memberikan pinjaman modal kerja sebesar Rp40 miliar. BNI memberikan komitmen sebesar Rp173 miliar sebagai investasi perseroan. Pinjaman dari BNI akan digunakan untuk pembangunan breeding farm dan hatchery dengan luas area 206 hektare di daerah Lebak (Tangerang) dan Parung ( Bogor ). Dengan adanya ekspansi usaha di divisi breeding dan hatchery ini, diharapkan kapasitas produksi dapat meningkat 30% dalam kurun waktu 2 tahun mendatang. (Bisnis/nlt)

Earning Watch

AALI: Laba Bersih Turun 17% Pada 2Q10

AUTO: Laba Bersih Tumbuh 81% Pada 2Q10

BBKP: Laba Bersih Naik 15.9% Pada 2Q10

BCIC: Laba Bersih Turun 58.3% Pada 2Q10

MCOR: Laba Bersih Tumbuh 144.5% Pada 2Q10

MEGA: Laba Bersih Tumbuh 42.8% Pada 2Q10

TURI: 2Q10, Laba Bersih Turun 18%

SCMA: Laba Bersih Tumbuh 189,2%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar