Rabu, 07 Juli 2010

Pilih Saham Yang Baru IPO

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham pada perdagangan Kamis (8/7) diperkirakan takkan banyak bergerak. Namun, investor masih bisa mengandalkan saham pendatang baru SKYB dan GOLD.

Willy Sanjaya, analis Lautan Dana Investama memprediksikan, bursa saham hari ini cenderung stagnan seperti perdagangan sebelumnya. Hal ini disebabkan tidak adanya katalis kuat untuk memperlebar range. “Volume perdagangan juga masih relatif kecil,” ujarnya kepada INILAH.COM, Rabu (7/7) kemarin.

Pasar saat ini sedang mencari sentimen kuat. Namun dari luar negeri, cenderung negatif katalisnya yang menyebabkan volume perdagangan menipis. Kekhawatiran Eropa dan kebijakan pengetatan likuiditas di China.

Sementara dari dalam negeri, inflasi yang diperkirakan naik sudah diperhitungkan oleh pasar. Kemungkinan kenaikan suku bunga maksimal hingga 7% sehingga kenaikan 50 basis poin masih bisa ditoleransi. “Kenaikan sebesar itu takkan banyak menimbulkan gejolak di pasar,” lanjutnya.

Willy pun menyarankan investor mencermati saham-saham yang masih bisa dimanfaatkan untuk trading jangka pendek. Meskipun peluang ini agak dipersulit dengan menipisnya volume perdagangan akhir-akhir ini. Saham yang direkomendasikan adalah PT Skybee (SKYB) dan Golden Retailindo (GOLD). “Beli kedua saham yang baru menawarkan sahamnya kepada publik (initial public offering/IPO) tersebut,” tutur Willy.

Menurutnya, kedua emiten yang melantai tersebut sudah mendekati level autoreject pada perdagangan kemarin. Hal ini karena sepinya sentimen pasar ke saham IPO. “Kemungkinan hal tersebut akan berlanjut hingga perdagangan hari ini,” paparnya.

Selain kedua saham ini, Willy juga memiliha saham farmasi Kalbe Farma (KLBF). Ada rumor saham perusahaan farmasi itu akan melakukan stock split yang menarik bagi investor karena harganya menjadi lebih murah. “Saham ini juga bisa dikoleksi,” pungkasnya.

Pada perdagangan Rabu (7/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 2.902,044, turun 8,604 poin (0,30%). Perdagangan di Bursa Efek Indonesia sangat sepi, dimana volume transaksi tercatat sebesar 2,632 miliar lembar saham, senilai Rp 2,088 triliun dan frekuensi 73.588 kali.

Sebanyak 55 saham naik, 127 saham turun dan 64 saham stagnan. Asing mencatatkan transaksi beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp146 miliar, dimana nilai transaksi beli asing mendominasi mencapai Rp680 miliar dan nilai transaksi jual hanya Rp534 miliar. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar