Kamis, 29 Juli 2010

Jenuh Beli, Rupiah Berpeluang Koreksi

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (30/7), diprediksikan alami koreksi teknis jangka pendek. Sebab, valuasinya berada di area jenuh beli.

Albertus Christian K, periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures mengatakan, potensi koreksi teknis (technical correction) rupiah hari ini karena faktor jenuh beli (overbought). Menurutnya, hingga Senin (2/8) pekan depan, rupiah berpeluang terkoreksi.

“Rupiah berpotensi melemah ke arah level 9.030-9.070,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (29/7) malam.

Namun, untuk jangka menengah pajang, dengan ekspektasi produk domestik bruto (PDB) AS yang lebih buruk, bisa memicu penguatan rupiah akhir pekan ini. “Untuk jangka mengah-panjang, secara teknikal menunjukan pola up trend sehingga rupiah menguat terhadap dolar AS,” ucapnya.

Jika ternyata rupiah hari ini terus menguat dan tembus 8.950, menurut Albertus, akan menggagalkan skenario pelemahan rupiah jangka pendek. Rupiah pun berpeluang menguat ke level 8.850. “Jika terjadi penguatan, rupiah akan bergerak terbatas dalam kisaran 8.940-9.030,” ujarnya.

Menurut Albertus, GDP (Gross Domestic Product) AS triwulan kedua akan dirilis Jumat (30/7) ini yang diekspektasikan negatif jadi 2,5% dibandingkan kuartal dua dari sebelumnya 2,7%. Hal ini akan menurunkan tingkat keyakinan para investor atas perekonomian AS. Sebab, sebelumnya data durrable good, secara mengejutkan jatuh 1%. “Di sisi lain, penilaian The Fed atas perekonomian AS masih suram,” timpalnya.

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (29/7) ditutup menguat tajam 34 poin (0,37%) jadi 8.970/8.980 per dolar AS. [jin/hid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar